Jokowi Diminta Hati-hati Pilih Pengganti Patrialis Akbar

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • Shintaloka Pradita Sicca / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat mengakui, pihaknya meminta Presiden Joko Widodo untuk segera mencari pengganti Patrialis Akbar, yang kini ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

MA Kurangi Hukuman atas Hakim MK Patrialis Akbar

Sebab, mulai Maret 2017 ini agenda Mahkamah akan padat. Sebab lazimnya, usai pilkada serentak 15 Februari 2017 di 101 daerah, akan ada proses gugatan hasil ke MK.

"Saya sampaikan ke Presiden agar berkenan menyeleksi sebaik-baiknya tapi juga secepat-cepatnya," kata Arief, usai bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Selasa 7 Februari 2017.

MK Tolak Eksepsi Tim Jokowi soal Berkas Gugatan Baru Prabowo

Arief yakin, Presiden Jokowi paham dengan agenda besar yang siap dihadapi MK pasca-pilkada serentak.

Meski demikian, Arief meyakinkan kalau pihaknya tidak khawatir dengan aduan hasil pilkada serentak, walau minus satu hakim. Sebab, pengalaman pada pilkada serentak sebelumnya, MK sudah bisa melaluinya.

Tim Hukum Prabowo Singgung Biaya Fotokopi Berperkara di MK Miliaran

"Kemarin dari 269 pilkada yang masuk MK 151, yang betul-betul memenuhi persyaratan hanya sembilan," ujarnya menjelaskan.

Sebab, walau banyak yang masuk tetapi tidak semua layak untuk disidang. Akan diseleksi, mana yang bisa dilanjutkan dan mana yang tidak.

"Kalau satu 500 ribu satu 2 juta sudah tidak mungkin masuk ke MK karena selisih signifikan untuk provinsi yang penduduknya banyak itu 1,5 sampai 2 persen.” (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya