Teror di Sleman, Tujuh Rumah Dibakar Orang Tak Dikenal

Ilustrasi kebakaran.
Sumber :
  • ANTARA/M Risyal Hidayat

VIVA.co.id – Masyarakat Kabupaten Sleman, Yogyakarta, sejak Minggu siang, 5 Februari 2017 hingga menjelang malam mendapatkan teror. Sebanyak tujuh rumah coba dibakar oleh orang yang tak bertanggung jawab dalam waktu yang hampir berurutan.

Kemenkes Ungkap Pelaksanaan Sub PIN Polio Putaran Pertama Capai Target

Tujuh rumah yang coba dibakar itu dua di antaranya di wilayah Kecamatan Godean dan lima lainnya di Kecamatan Gamping.

Kapolres Sleman AKBP Rudy Burkan Satria mengatakan, keseluruhan yang terbakar itu bukan merupakan rumah induk tetapi hanya bagian rumah yang kurang penting.

Subhanallah! Al Quran Utuh saat Kebakaran Hebat Hanguskan 10 Rumah di Makassar

“Ada gudang tempat penyimpanan kertas dan buku, ada tempat penyimpanan kayu, ada pula kandang ayam,” kata Rudy, Minggu malam, 5 Februari 2017.

Polres Sleman, kata Rudy, masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan kepada sejumlah saksi. Disebutkan, ada yang melihat seseorang dengan sepeda motor yang diduga melakukan aksi pembakaran itu. Namun demikian keterangan tersebut masih terus didalami.

Pemuda di Sleman Peras Perempuan, Ancam Sebarkan Foto Bugilnya

Polisi juga belum menemukan adanya kaitan satu korban dengan korban lainnya. Polisi juga belum menemukan benda-benda yang diperkirakan menjadi pemicu kebakaran.

Menurut Rudy, polisi sedang memeriksa CCTV milik warga yang diperkirakan merekam orang-orang yang dicurigai.

Kapolres tidak menampik jika kejadian tersebut merupakan aksi teror atau setidaknya perbuatan untuk meresahkan warga. Karena itu, Kapolres meminta masyarakat tetap tenang, tidak terpengaruh dan tidak terprovokasi.

“Kalau mengetahui sesuatu yang diperkirakan terkait dengan kejadian ini, segera laporkan ke polisi. Polisi hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.

Saat ini, di lokasi kebakaran masih dipasang garis polisi. Kapolres mengatakan, polisi masih akan melakukan olah TKP lanjutan untuk mengetahui lebih jauh.

Sementara itu, Putut Wiryawan, Pemimpin Redaksi Harian Bernas Yogyakarta menyebutkan, gudang buku dan kertas yang terbakar itu sama sekali tidak ada aliran listrik.

“Karenanya, jika menduga terbakar karena arus pendek listrik, tidak beralasan,” katanya.

Ia mengemukakan, saat terjadi kebakaran, warga mencium adanya bau obat mercon yang terbakar.

Mantan anggota DPRD DIY periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Demokrat itu menambahkan selama ini tidak memiliki musuh dengan siapa pun.

Diungkapkan pula, tempat yang terbakar itu berada di sisi selatan rumahnya. “Artinya kalau mau menyasar rumah, jelas lebih mudah. Namun ini tidak. Jadi dugaan saya ini adalah untuk meresahkan warga,” katanya.

Kronologi kebakaran berurutan:

Pukul 11.00 WIB rumah Sosro Diharjo, 60, warga Rewulu Wetan RT 02 RW 20, Sidokarto, Godean.

Pukul 11.20 WIB toko material milik Slamet Hartanto, 34, warga Rewulu Wetan RT 04 Rw.21, Sidokarto, Godean.

Pukul 13.35 WIB, rumah Suparman warga Rewulu Wetan RT 04 RW 21, Sidokarto, Godean

Pukul 16.30 WIB rumah Andri Purwadi, 65, warga Mejinglor RT 3 RW 3 Ambarketawang, Gamping.

Pukul 17.00 WIB, rumah Purnomo, 50, warga RT 3, RW 11, Ambarketawan Gamping

Pukul 17.10 WIB, rumah Putut Wiryawan, 58, warga Jalan Durian, No.1 Menjing Kidul, Ambarketawang, Gamping.

Pukul 17.45, gudang rosok dan kertas di Patukan, Ambarketawang Gamping

(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya