- ANTARA/Zabur Karuru
VIVA.co.id – Direktur Produksi Citilink Indonesia, Hadinoto Soedigno, tercatat masuk dalam jadwal pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mantan Direktur Teknik PT Garuda Indonesia itu akan diperiksa berkaitan dengan kasus dugaan suap proyek pengadaan pesawat Airbus dan mesin dari Rolls-Royce yang melibatkan mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.
"Hadinoto akan diperiksa sebagai saksi untuk penyidikan kasus ESA (Emirsyah Satar)," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, Jumat, 3 Februari 2017.
Selain Hadinoto, penyidik KPK juga memanggil Kapten Agus Wahjudo terkait kasus dugaan suap jutaan dolar Amerika Serikat ini. Agus diperiksa dalam kapasitas sebagai bekas Executive Project Manager PT Garuda Indonesia. "Agus juga akan diperiksa untuk ESA," kata Febri.
Sebelumnya, kedua saksi ini telah dicegah bepergian ke luar negeri oleh Ditjen Imigrasi berdasarkan permintaan KPK. Pasalnya, keduanya selain dianggap sangat penting keterangannya, juga disebut turut menerima suap dari Rolls-Royce. Demikian terungkap dari dokumen Serious Froud Office (Inggris) yang diterima penyidik KPK.
Hadinoto adalah direktur teknik saat Emirsyah menjadi Direktur Utama Garuda. Adapun Agus saat kepemimpinan Emir menjabat sebagai Executive Project Manager PT Garuda Indonesia.
Meski begitu, pada perkara ini KPK baru menjerat dua orang tersangka. Mereka adalah Emirsyah dan pemilik Cannought sekaligus pendiri MRA yang kini menjadi Bos Ferrari Jakarta, Soetikno Soedarjo. (mus)
Pejabat RI Terkaya Versi LHKPN Koleksi Mobil Mewahnya Bikin Ngiler, Rolls-Royce hingga Bentley
Tahir saat ini menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan menjadi pejabat terkaya di Indonesia dengan jumlah Rp9,3 triliun. Ada 7 mobil mewah, seperti Rolls-Royce.
