Ada Kabar OTT KPK, Rumah Patrialis Akbar Sepi

Rumah Patrialis di Jalan Cakra Wijaya V Blok P No.3 Cipinang Muara, Jatinegara.
Sumber :
  • Anwar Sadat

VIVA.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Kali ini, penangkapan dilakukan terhadap salah satu hakim di Mahkamah Konstitusi (MK).

KPK bahkan diinformasikan telah melakukan penggeledahan di sebuah rumah milik salah satu pejabat MK yang terkena OTT di  Jalan Cakra Wijaya V Blok P nomor 3 Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur. 

KPK Minim OTT, Alex Marwata: Banyak Pejabat Negara Sudah Tahu HP Disadap
Berdasarkan keterangan dari Warisman, Ketua RT 06 RW 12, rumah dengan alamat yang dimaksud merupakan rumah milik Patrialis Akbar. Namun terkait dugaan penggeledahan KPK di lokasi tersebut, pria yang akrab disapa Risman tersebut tidak bersedia menjelaskan.
 
Nurul Ghufron: KPK Bukan Ingin Meninggalkan OTT, tapi Pencegahan Lebih Beradab
"Ya benar (Rumah Patrialis). Kalau itu (penggeledahan KPK) saya tidak tahu. Tanya aja di sana juga ada penjaganya," kata Risman kepada awak media, Kamis, 26 Januari 2017.
 
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Penuhi Panggilan KPK
Rumah Patrialis di Jalan Cakra Wijaya V Blok P No.3 Cipinang Muara, Jatinegara.
 
Pantauan VIVA.co.id, di rumah yang berlokasi di alamat tersebut terlihat sepi. Sempat ada dua orang yang keluar dari rumah tersebut dengan membawa beberapa tas. Namun keduanya tidak bersedia berkomentar dan langsung memasuki kendaraan Honda CRV silver yang terparkir persis di depan pintu belakang rumah itu.
 
Kedua orang itu juga enggan membeberkan informasi isi dari tas yang dibawanya tersebut. Bahkan belum diketahui juga apakah itu tim dari KPK atau justru keluarga dari pemilik rumah itu. 
 
Rumah Patrialis di Jalan Cakra Wijaya V Blok P No.3 Cipinang Muara, Jatinegara.
Saat ini, awak media banyak berada di kawasan rumah tersebut. Belum ada pihak dari pemilik rumah yang angkat bicara mengenai informasi adanya penggeledahan di rumah tersebut. Bahkan, petugas keamanan di rumah itu juga bungkam seribu bahasa ketika diminta informasinya. (one)
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya