- VIVA.co.id/Syaefullah
VIVA.co.id – Polri menggelar Rapat Pimpinan 2017 yang mengangkat tema "Polri yang Promoter Siap Mengamankan Pilkada Serentak 2017" yang dilangsungkan pada tanggal 25 hingga 27 Januari 2017. Pembukaan rapat pimpinan tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo.
Dalam rapat pimpinan Polri itu dibahas sejumlah agenda antara lain mengenai kesiapan Polri dalam melakukan pengamanan pesta demokrasi pilkada serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 15 Februari 2017.
"Kami sudah lihat polarisasi. Di masyarakat di mana dapat menimbulkan ekses. Kalau tidak ditangani dengan baik maka tentunya akan berdampak. Kita lihat saja di Jakarta, Aceh, dan Papua Barat," kata Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Januari 2017.
Menurut Tito, Polri juga akan melakukan pengamanan usai pilkada serentak agar situasi kemanaan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) bisa terkendali.
"Pro kontra hasil harus dapat diamankan dengan baik," ujarnya.
Tak hanya itu, rapim Polri juga akan membahas masalah intoleransi keagamaan yang terjadi di Tanah Air.
"Tahun 2016, peristiwa penting 411 dan 212 walau ditangani dengan baik tapi menimbulkan indikator yang harus diwaspadai bersama di mana massa hadir sangat besar, menaiknya ke transnasional menggerus mainstream di negara kita. Ini menggerus intoleransi dan kebinekaan dan berbahaya bagi NKRI," katanya lagi.
Rapim tahun ini juga membahas perbaikan kultur atau budaya Polri agar mendapatkan kepercayaan publik lebih baik.
"Bagaimana manajemen media lebih mantap dan kinerja rata di semua Polda dan perbaikan kultur, menekan budaya korup, menekan arogansi kekuasaan dan kekerasan eksesif di lapangan," ujarnya.
Acara Rapim Polri 2017 ini dihadiri para pejabat tinggi (pati) Polri dan jajaran kapolda seluruh Indonesia.
