Tiga Korban Pendidikan Mapala di UII Diduga Alami Kekerasan

Ilustrasi/Logo Mapala UNISI Yogyakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Instagram @mj.adiutama

VIVA.co.id – Tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang tewas usai mengikuti pendidikan dan latihan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) diduga mengalami tindak kekerasan sebelum kematiannya.

Menko Polhukam Sebut 1.900 Mahasiswa Terindikasi Korban Perdagangan Orang di Jerman

Dugaan ini didapat dari investigasi yang dilakukan oleh UII sejak Sabtu, 21 Januari 2017. Tak cuma itu, dugaan ini juga dikuatkan oleh pengakuan rekan tiga korban yang juga mengikuti kegiatan serupa.

Menurut Rektor UII, Harsoyo, upaya investigasi dan pendalaman informasi terus dilakukan pihaknya. Ia memastikan jika memang dugaan itu kemudian terbukti maka akan ada tindakan tegas.

Polri Bakal Keluarkan Red Notice 2 Tersangka TPPO Ribuan Mahasiswa ke Jerman

"UII berkomitmen untuk penegakan hukum dan siap membantu melancarkan jalannya penyelidikan oleh pihak berwenang," kata Harsoyo, Selasa, 24 Januari 2017.

Hingga kini, UII masih mengupayakan langkah antisipasi dampak terhadap 34 peserta pendidikan Mapala lainnya. UII telah berkomunikasi intensif dan mendorong peserta melakukan pemeriksaan kesehatan ulang secara menyeluruh.

SNBP Tahun 2024, USU Terima 2.244 Mahasiswa Baru

Terutama jika ada indikasi tidak wajar pada kesehatan peserta. "Kita juga menyiapkan krisis center bagi peserta dan pihak keluarga," katanya.

Sebelumnya, ada tiga orang mahasiswa UII yang meninggal usai mengikuti pendidikan dan latihan yang diselenggarakan Mapala UNISI di Gunung Lawu sejak 13 Januari hingga 20 Januari 2017 dengan total peserta 37 orang.

Masing-masing mahasiswa itu yakni, Muhammad Fadli (19), Syait Asyam (19) dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20). Ketiganya diduga keletihan akibat kegiatan yang diikutinya dan kemudian meninggal usai pendidikan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya