- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id – Status saksi masih berlaku bagi Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Sihab dalam kasus dugaan penistaan Pancasila meski gelar perkara telah dilakukan oleh penyidik di Mapolda Jawa Barat. Apa penyebabnya?
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, saat menjalani pemeriksaan, Rizieq menolak barang bukti video berdurasi dua menit yang disodorkan penyidik, adalah rekaman dirinya.
"Saat diperiksa, saudara RS sempat tidak mengakui bahwa itu bukan dia dan kemungkinan editan, dan ini yang harus kita yakinkan betul," kata Yusri usai gelar perkara di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin 23 Januari 2017.
Saat ini, penyidik masih menetapkan status Rizieq Sihab sebagai saksi. Penyidik Polda Jabar memprioritaskan gelar perkara ketiga pada pekan ini.
"Tunggu hasil gelar perkara nanti apakah bisa ditingkatkan, unsur-unsurnya sudah memenuhi di dua pasal tersebut, kemudian minimal dua saksi bisa meningkatkan status saksi menjadi tersangka," katanya.
Yusri memastikan penyidikan kasus ini akan terus berjalan secepatnya. Penyidik tidak akan menunda target pelaksanaan gelar perkara ketiga. Pemeriksaan saksi ahli dan tempat kejadian perkara akan segera dilakukan.
"Kita akan bekerja cepat, profesional. Kita harapkan sebelum satu minggu ini sudah bisa bergelar," katanya.
Menurut Yusri, pemeriksaan saksi ditargetkan bisa memenuhi segala unsur kekurangan dari hasil gelar perkara sebelumnya. "Untuk menguatkan semuanya. Contohnya, saat diperiksa yang bersangkutan tidak mengakui bahwa itu bukan gambar dan suaranya," katanya.
Sebelumnya, Habib Rizieq dilaporkan Sukmawati Soekarnoputri atas dugaan penodaan simbol negara Pancasila yang sebelumnya dilaporkan ke Mabes Polri dan dilimpahkan ke Polda Jawa Barat. Dari barang bukti yang ada, Rizieq menyebutkan Pancasila Soekarno, Ketuhanan ada di pantat. Sedangkan Pancasila Piagam Jakarta, Ketuhanan ada di kepala.
