- BMKG
VIVA.co.id – Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,7 skala richter mengguncang wilayah Halmahera Utara dan Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, Sabtu, 21 Januari 2017. Setelah diperbaharui, pusat gempa bumi di laut pada jarak sekitar 50 km arah utara Pulau Morotai pada kedalaman 55 km.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG menunjukkan bahwa di wilayah Halmahera Utara dan seluruh Pulau Morotai mengalami guncangan pada skala intensitas II SIG BMKG atau III MMI, yang artinya guncangan gempa ini dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak berpotensi merusak.
Menurut Kepala Bidang Informasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Dr. Daryono, penyebab terjadinya gempa ini diperkirakan akibat aktivitas subduksi Lempeng Maluku Utara ke bawah Lempeng Halmahera dan menyebabkan patahan batuan pada kedalaman 55 km. Beberapa tahun terakhir Lempeng Laut Maluku Utara memang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan yang cukup signifikan.
“Gempa ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal yang tidak membahayakan. Meskipun gempa bumi ini terjadi di laut, tetapi hasil pemodelan yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono kepada VIVA.co.id, Sabtu, 21 Januari 2017.
Terkait dengan kejadian gempa ini, BMKG mengimbau kepada warga di pesisir pantai Halmahera Utara dan Pulau Morotai untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.