- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menyatakan bahwa Majelis Ulama Indonesia merupakan mitra strategis pemerintah. Oleh karena itu, ulama dan umara (pemerintah) wajib berjalan beriringan.
"Saya pernah dengar ilmu dari ulama, bahwa suatu negara akan berhasil dalam pembangunan bila empat faktor dipenuhi," kata Wiranto dalam rapat pleno ke 14 Dewan Pertimbangan MUI dengan tema kerja sama ulama-umara untuk kemajuan bangsa di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2017.
Wiranto menuturkan keempat faktor tersebut adalah ilmunya para ulama, kebijakan umara /pemerintah, dermawannya para pengusaha dan doa kaum duafa.
"Dari pengamatan saya, pemerintah Jokowi-JK kalau dinilai dari kinerja itu bagus, karena ada kesadaran memangku posisi sebagai umara yang tujuannya menyejahterakan rakyat, memberikan keadilan dan keamanan bagi rakyat," ujar Wiranto.
Mantan Panglima ABRI itu menjelaskan pandangan tersebut dari keseriusan dan intensitas rapat kabinet di Istana Negara untuk membahas perkembangan semua program prioritas yang sedang dilaksanakan.
"Contoh sekarang ini sidang kabinet satu minggu bisa sembilan kali. Artinya ada suatu kehendak yang kuat dari pemerintah untuk menjawab permasalahan. Pemerintah menyerap aspirasi publik," katanya.
Oleh karena itu, program pemerintah yang sedang berjalan maupun yang akan segera direalisasikan harus mendapat dukungan para ulama. Ulama berperan menjaga persatuan umat dan kesatuan bangsa.
"Maka kehadiran MUI harus menjadi partner bersama menghindarkan masyarakat dari hal negatif. Maka perlu ada koordinasi untuk membuat negara ini aman," katanya.
Politikus Partai Hanura itu memastikan pemerintah akan selalu terbuka menerima masukan dari MUI. Dan dia menjamin bahwa pemerintah akan mencari jalan.
"MUI mitra strategis, maka tidak boleh ada saling salah menyalahkan. Jika ada masalah harus dicari solusi," katanya. (ase)
