Lingkar Madani: Jokowi Belum Bisa Bongkar Mafia Birokrasi

Ray Rangkuti, pengamat politik pada lembaga Lingkar Madani Indonesia.
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo telah memasuki tahun ketiga masa kepemimpinannya di Indonesia pada tahun 2017. Pengamat Politik dari lembaga Lingkar MadaniRay Rangkuti memprediksi, tidak akan ada perubahan signifikan dalam pemerintahan Jokowi tahun ini.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

"Tidak ada sebuah lompatan atau perubahan yang reformatif dari pemerintahan presiden Jokowi," kata Ray saat Diskusi Awal Tahun bertema 'Politik Nasional dan Wajah DPR 2017' di Kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Senin 9 Januari 2016

Hal ini menurut Ray disebabkan adanya kekosongan politik akal budi pada dua tahun sebelumnya sehingga hal itu berdampak dengan masuknya politik identitas yang menyebabkan Presiden Jokowi hanya fokus pada pembangunan. Koalisi beberapa partai yang saat ini berada di pemerintahan juga dinilai membuat Jokowi lupa akan politik yang bersifat rohani.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Presiden saat ini seperti teknisi yang hanya usahakan infrastruktur. Ia merasa politik sekadar citra kepuasan melalui pembangunan," ujarnya

Pada 2017, menurut Ray, tidak akan terjadi perubahan mentalitas pelayanan publik. Ia juga memprediksi Jokowi tidak akan dapat membongkar mafia-mafia yang ada dalam birokrasi pemerintahan. "Saya tidak terlalu yakin perubahan reformatif akan terjadi di 2017, bahkan mungkin sampai menjelang pemilu tidak akan ada perubahan," ujarnya

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

Saat ini Ray menilai Jokowi hanya akan mempertahankan popularitas dan elektabilitasnya sampai 2019. Jokowi akan tetap bergelut di bidang politik instrumen atau pembangunan karena hal tersebut respon publiknya bagus.

"Pada saat yang bersamaan dia juga akan mengelola politik akal budinya. Tetapi, jangan berharap akan ada lompatan dan tindakan yang bersifat reformatif di 2017," ujarnya.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024