Somasi Jusuf Kalla

Wiranto: Saya Keluar Golkar Pakai Permisi

VIVAnews - Mantan calon presiden dari Partai Golkar, Wiranto, menjelaskan inti somasinya terhadap Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, bukan mengenai istilah 'Penumpang Gelap'. Wiranto yang sekarang Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat mempertanyakan ucapan Kalla yang menudingnya keluar Golkar tanpa permisi.

"Saya pertanyakan kepada Pak Jusuf Kalla, bukan hanya pernyataan bahwa saya sebagai penumpang gelap tapi justru titik beratnya bahwa saya keluar dari Partai Golkar tanpa permisi," kata Wiranto dalam jumpa pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa, 11 November 2008.

Wiranto kemudian menunjukkan kliping berita koran Indopos pada 21 Oktober 2008. "Menyatakan di situ, 'ketika tidak terpilih, dia langsung keluar tanpa permisi. Kalau Prabowo masih sopan. Mau keluar, masih kirim surat.' Pernyataan itu ada dalam Indopos 21 Oktober mengenai pidato Jusuf Kalla," terang Wiranto.

Wiranto mengklarifikasi, sebenarnya usai kalah dalam Pemilihan Presiden 2004, Wiranto mengajukan pengunduran diri dari Partai Golkar dengan mengajukan surat resmi kepada Ketua Umum Partai Golkar. "Secara santun, sopan, elegan dan bertanggung jawab," kata Wiranto dengan penuh penekanan.

"Saya menyatakan keluar karena pada saat itu, saya mengatakan ingin melakukan pengabdian dengan cara saya. Lalu setelah hari (surat) keluar itu, keluar lagi surat dari Ketua Umum Partai Golkar," kata Wiranto. Surat balasan Ketua Umum Jusuf Kalla itu menyetujui Wiranto keluar dari partai Golkar. "Jadi pernyataan Jusuf Kalla bahwa saya keluar tanpa permisi itu bertentangan dengan kenyataan," lanjut mantan Panglima Angkatan Bersenjata itu.

Lebih lanjut, kata Wiranto, "Jika yang disebut sebagai penumpang gelap itu bukan saya, lalu siapa?"

Dongkrak Industri Kreatif, Sandiaga Uno Dorong Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha
Masjid Istiqlal Siap Sambut 250 Ribu Jamaah Shalat Idul Fitri 1445 H

Masjid Istiqlal Siap Sambut 250 Ribu Jamaah Shalat Idul Fitri 1445 H

Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengatakan mereka telah menyiapkan tempat untuk mengadakan Shalat Idul Fitri tahun 1445 Hijriah bagi 250 ribu orang

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024