Napi Penghuni Lapas Bantu Normalkan Harga Cabai

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Hamonangan Laoly, meresmikan kebun cabai di Lapas Kelas I Makassar pada 1 Oktober 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasir

VIVA.co.id - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar, Sulawesi Selatan, memiliki kebun cabai seluas satu hektare. Kebun yang diresmikan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Hamonangan Laoly, pada 1 Oktober 2016 itu dikelola para narapidana di lapas tersebut.

Daftar Harga Pangan 28 Maret 2024: Bawang Merah, Cabai hingga Daging Sapi Naik Lagi

Sekarang, kebun itu mampu menghasilkan sedikitnya satu ton cabai per bulan. Semua hasil bumi itu dikirim untuk memenuhi pasokan cabai di Kalimantan dan Kota Makassar.

Kepala Seksi Kerja Lapas Kelas I Makassar, Saiful Bahri, menjelaskan kebun cabai itu mulanya hanya sebagai upaya peningkatan kemandirian narapidana dan warga binaan. Namun karena hasilnya melimpah, banyak pembeli yang datang.

Daftar Harga Pangan 27 Maret 2024: Beras Premium hingga Cabai Naik

"Karena begitu selesai panen yang bersangkutan itu datang sendiri ke sini pembelinya. Kemudian untuk sebagian, ada yang dikirim ke Kalimantan, karena pembelinya datang ke sini," kata Saiful di Makassar pada Senin, 9 Januari 2017.

Cabai hasil tani para narapidana itu dijual Rp15 ribu per kilogram tetapi kadang bisa Rp20 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram kalau cuaca sedang buruk. "Mentoknya begitu. Tapi sekarang juga sudah mulai menurun," katanya.

Kemenko Perekonomian Ungkap Besarnya Gap Pasokan Pangan: 50 Persen Terpusat di Pulau Jawa

Saiful mengatakan, cuaca buruk turut memengaruhi hasil panen cabai. Untuk sebulan terakhir, hasilnya tak sampai setengah ton saja. "Sempat gagal panen, ada yang berulat. Kemudian ada juga yang mengering," ujarnya.

Pengelolaan kebun cabai itu sepenuhnya dilakukan warga binaan. Bahkan, ada delapan warga binaan yang dilatih khusus untuk meningkatkan keahliannya dalam bercocok tanam. Sebanyak 12 narapidana diberdayakan untuk pengelolaan kebun itu. "Tujuannya untuk memberdayakan warga binaan," katanya.

Dia berharap warga binaan yang diberdayakan di kebun cabai itu dapat kembali ke masyarakat setelah bebas kelak. Mereka bisa hidup mandiri dengan bercocok tanam atau berwirausaha di bidang terkait setelah bebas.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya