Kisruh soal Militer Australia, Pemerintah Diminta Tahan Diri

Presiden Jokowi saat mengunjungi Mako Paspampres
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Direktur Eksekutif Imparsial Al Araf menyarankan pemerintah Indonesia untuk melakukan investigasi secara mendalam terkait adanya dugaan pelecehan terhadap Pancasila oleh militer Australia. Menurutnya investigasi mendalam dilakukan untuk menghindari kekeliruan dalam menilai penghinaan terhadap Pancasila yang dapat menimbulkan keriuhan di tengah masyarakat.

Pentingnya Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Santri

"Jika memang benar penghinaan itu terjadi dengan ukuran investigasi yang objektif maka silakan saja pemerintah mengambil sikap tegas terkait pemutusan hubungan kerja sama pertahanan," kata Al Araf di Jakarta, Jumat, 6 Januari 2017.

Dia mengatakan, perlunya investigasi yang objektif agar nantinya pemerintah memiliki alasan yang kuat dalam memutuskan hubungan kerja sama militer dengan Angkatan Bersenjata Australia.

Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan Buntut Dugaan Kasus Pelecehan Seksual

"Menurut saya pemerintah sebaiknya sementara ini menahan diri dahulu dan tidak emosional karena kan janji pemerintah Australia untuk menginvestigasinya dan hasilnya akan disampaikan ke publik," ujarnya menambahkan.

Al Araf juga menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bersikap tegas menginstruksikan kepada Menteri Pertahanan dan Panglima TNI untuk menahan diri sambil menunggu hasil investigasi dari pemerintah Australia perihal masalah tersebut.

Dewan Profesor Universitas Brawijaya Minta Pemerintah Tidak Mencederai Demokrasi

"Sebaiknya Presiden mengambil sikap di depan untuk memerintahkan pada Menhan dan Panglima untuk menunggu prosesnya dan tidak lagi merespons secara berlebihan," katanya.
 

Dok. Istimewa

Mahfud MD Bicara Pentingnya Jaga Demokrasi agar Terhindar dari Kediktatoran

Pakar hukum tata negara Mahfud MD berbicara mengenai pentingnya menjaga demokrasi di Indonesia agar pelanggaran-pelanggaran tak terjadi kembali.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024