Jokowi Minta Semua Anak Yatim Dapat KIP dan KIS

Presiden Joko Widodo bagikan Kartu Indonesia Pintar di Jombang
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Syaiful Arif

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh menteri dan kepala lembaga bekerja keras pada tahun 2017 ini guna menurunkan angka kesenjangan. Baik antarwilayah, juga kesenjangan antara yang kaya dan miskin.

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

Selain dengan kebijakan redistribusi aset dan legalisasi tanah, Presiden juga ingin diperkuat lagi program akses rakyat untuk mendapatkan modal. Ini masih dalam rangka pemerataan.

"Sehingga tahun ini dan tahun depan KUR makin menjangkau luas rakyat, makin besar jumlahnya dan mudah diperolehnya. Asuransi juga harus diberikan, ditingkatkan, sehingga kita bisa mendorong keuangan inklusif sehingga rakyat semakin thinkable," kata Presiden Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna yang pertama tahun 2017 di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu, 4 Januari 2017.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Presiden juga meminta segera direalisasikan terkait akses rakyat mendapat keterampilan melalui pendidikan kejuruan dan vocational training.

"Saya lihat kemarin di Kemenaker yang sudah bekerjasama dengan Kadin. Saya kira nantinya kalau kementerian yang dilibatkan semakin banyak dikoordinir oleh menko, akses rakyat untuk mendapatkan keterampilan ini bukan dalam ribuan tapi jutaan," katanya.

Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

Sementara yang berkaitan dengan KIP dan KIS, Jokowi ingin agar diperluas lagi pemberiannya. Menteri pendidikan dan kebudayaan juga sudah diperintahkan agar kartu pintar bisa diberikan kepada semua anak yatim yang ada di negara ini. Perluasan ini harus segera dilakukan.

Kemudian untuk mewujudkan keadilan sosial, Presiden meminta tidak dilupakan pembangunan kultur karakter dan mental bangsa.

"Saya sering sampaikan bahwa dalam menghadapi tatanan dunia yang semakin berubah, di mana aksi terorisme, radikalisme, ekstremisme semakin banyak saya meyakini bahwa nilai-nilai pancasila dapat menjawab tantangan itu," katanya.

Kembali Presiden mengingatkan kenapa diputuskan untuk membentuk unit kerja pemantapan ideologi Pancasila. Ini agar nilai-nilai Pancasila benar-benar diwujudkan dalam pola pikir, dalam sikap mental, dalam gaya hidup dan dalam perilaku masyarakat sehari-hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya