Tahun Baru, Warga Yogyakarta Tumpah di Malioboro

Suasana malam tahun baru 2017 di Malioboro, Yogyakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id – Pergantian tahun selalu menjadi momentum perayaan bagi masyarakat. Hal ini pun dimanfaatkan pelaku pariwisata untuk memperoleh keuntungan. 

Sehari, 8 Warga Isoman di Yogyakarta Meninggal Dunia

Harga sewa kamar hotel non bintang yang berada di kawasan obyek wisata Pantai Parangtritis, melonjak 200 persen hingga 300 persen dari normal.

Ali Joko Sutanto, pemilik Hotel Widodo di kawasan Pantai Parangtritis, mengatakan, mereka sengaja menaikkan harga karena permintaan meningkat tajam, sedangkan kamar yang tersedia terbatas. "Seperti hukum ekonomi, ketika barang langka maka harga akan naik," katanya, Sabtu malam, 31 Desember 2016.

Aktivis Penyebar Isu Larangan Natal di Sumbar Tak Ditahan

Ali yang juga Komandan SAR Pantai Parangtritis ini mengakui, di kawasan ini lonjakan masyarakat yang akan merayakan pergantian tahun sudah terlihat sejak sore. Akibatnya, arus lalu lintas menuju obyek wisata ini juga terlihat padat, sehingga petugas tampak sibuk mengurai kepadatan kendaraan.

Pada setiap perempatan di jalan menuju Parangtritis hanya dibuat dua jalur, ke arah utara dan selatan. Sementara kendaraan dari arah barat atau timur, diarahkan berbelok ke kiri mengikuti jalur ke utara atau selatan.

Polisi Tahan Aktivis Penyebar Isu Larangan Natal

Bupati Bantul, Suharsono, yang meninjau Tempat Retribusi Pantai Pantai Parangtritis, mengatakan perayaan pergantian tahun ini berlangsung  meriah.

Mantan Perwira menengah Polda Banten ini pun terpaksa menaiki ojek untuk bisa ke Parangtritis, saking padatnya jalan. "Kalau ndak pakai ojek lama sampai TPR Parangtritis."

Tiba di TPR, putra kelahiran Kabupaten Bantul ini pun tak canggung ikut membantu menarik tiket retribusi masuk Pantai Parangtritis.

"Selamat menyambut tahun baru," ujar Suharsono kepada salah satu penumpang mobil.

Sementara di pusat Kota Yogyakarta, pemberlakuan Car Free Night di Jalan Malioboro dimanfaatkan warga untuk berjalan-jalan.

Agus, warga Jalan Dagen, Yogyakarta, mengatakan lowongnya jalan itu menjadi kesempatan langka, sehingga mereka bebas berjalan tanpa diganggu kendaraan bermotor.

"Nyaman sekali tidak ada motor mobil berlalu-lalang,"ungkapnya.

Sementara pantauan di lapangan, masyarakat Yogyakarta mulai memenuhi jalanan. Mulai dari Jalan Mangkubumi dari Tugu Yogyakarta dipenuhi manusia yang merayakan pergantian tahun. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya