Jokowi: Natal dalam Keberagaman Memperkuat Persatuan

Presiden Jokowi saat perayaan natal di Manado
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agustinus Hari (Manado)

VIVA.co.id – Perhelatan Natal Nasional Republik Indonesia tahun 2016, diikuti oleh ribuan orang di Wale Ne Tou, Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa 27 Desember 2016, dengan khidmat dan suka cita.

Momen Ganjar Tengok Perayaan Natal di Asrama Mahasiswa Papua

Ibadah dipimpin Wakil Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa Pdt Hein Arina. Dan, 750 orang dari kelompok paduan suara, turut mengiringi jemaat melantunkan kidung pujian. Artis Joy Tobing dan Michael Idol juga menyumbangkan suara indahnya dengan menyanyikan beberapa lagu pujian.

Sekitar pukul 15.30 WITA, rombongan Presiden RI Joko Widodo beserta istri, Hj. Iriana tiba di lokasi acara dengan dikawal ketat Paspampres. Kehadiran Jokowi disambut dengan berdiri dan tepuk tangan meriah ribuan orang yang hadir memadati Wale Ne Tou.

Pesan Natal Paus Fransiskus: Dialog untuk Sembuhkan Dunia

Presiden Jokowi melambaikan tangan menyapa orang yang hadir. Beberapa orang yang hadir mencoba menyapa langsung dan mengabadikan momen dengan memotret Presiden menggunakan kamera ponsel mereka.

Dalam rombongan, terlihat Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, Wakil Ketua MPR RI, EE Mangindaan dan beberapa menteri Kabinet Kerja. Di antaranya, Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono; dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Begini Cara Wali Kota Malang Deteksi Kerumunan Agar Tak Kena Covid

Hadir pula Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen Ganip Warsito, Kapolda Sulut, Irjen Pol Bambang Waskito dan Bupati Minahasa, Jantje Wowiling Sajow beserta jajarannya.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, selaku Ketua Umum Perayaan Natal Nasional RI 2016, menyampaikan rasa syukur dan mengajak semua yang hadir di Wale Ne Tou untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena bisa bertemu dalam suasana persekutuan yang indah.

“Sejak pagi tadi, saya melihat wajah masyarakat Minahasa berseri, masyarakat yang tulus, harmoni dan bermartabat. Itu semua, karena rasa syukur mereka, di mana Perayaan Natal Nasional 2016 dilaksanakan di wilayah mereka. Sebelumnya, perayaan Natal dilaksanakan di Ibu Kota Jakarta di berbagai gedung mewah dan eksklusif. Dan, kini telah direformasi oleh Bapak Presiden. Perayaan Natal menjadi inskulsif, egaliter, dan menyatu dengan umat di berbagai daerah,” ujar Enggar dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Enggar mengatakan, kebaikan Tuhan telah dirasakan oleh kita semua dan kita semua menyambutnya dengan kerja sama yang indah dengan di antara umat beragama. Ini semua terjadi, karena Bapak Presiden telah berkenan menyebar suka cita di berbagai tempat melalui perayaan Natal. “Bukan hanya Natal, Bapak Presiden juga merayakan perayaan Idul Fitri di berbagai tempat, begitu juga dengan perayaan agama yang lainnya," katanya.

Dua tahun yang lalu, Presiden merayakan Natal di Tanah Papua, setelahnya Presiden mengajak masyarakat bersuka cita dengan merayakan Natal di Nusa Tenggara Timur. Kali ini, Presiden berkenan hadir bersama-sama kita di Sulut.

“Sungguh, ini semua memberikan kegembiraan kepada semua komponen masyarakat  yang merasakan betapa Presidennya berinisiatif untuk datang. Mereka merasa diayomi, diperhatikan, dan diberi motivasi untuk kerja, kerja dan kerja,“ ujar Enggar.

Ini adalah wujud dari upaya meningkatkan peran agama-agama dalam pembangunan sebagai pengamalan Pancasila. “Natal tidak sekedar rutinitas. Karena, Natal yang telah ada semenjak 2.000 tahun yang lalu ini ingin dimaknai sebagai Natal yang membumi dalam sebuah realitas ke-Indonesian kita dan menyatu dalam kompleksitas kita. Natal bukan tentang negeri lain, tetapi Natal dalam konteks kebudayaan Indonesia yang beranekaragam. Dan, sekaligus Natal yang membumi dalam negara kesatuan dan pesatuan Indonesia,” katanya.

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey ikut mengucap syukur dalam suka cita iman, karena dapat dipertemukan di perayaan Natal Nasional 2016 yang dilaksanakan di Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

“Merupakan suatu kebanggaan bagi kami karena sejak Indonesia merdeka, 71 tahun, baru kali ini Sulawesi Utara menyelenggarakan Natal Nasional. Mudah-mudahan kedatangan (Presiden Jokowi) membawa berkah bagi Sulut.” kata Olly.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas terealisasinya pembangunan bendungan Kuwil dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong di Tompaso, Kabupaten Minahasa. “Ini akan membuat investasi sangat berkembang di Sulut, dan tentunya sangat bermanfaat bagi rakyat, karena membuka lapangan pekerjaan baru bagi generasi muda” ujarnya.

Presiden Jokowi dalam pesan Natal menginginkan, agar kita semua membuka hati dalam pesan-pesan keselamatan. “Agar kita mencintai perdamaian, agar kita memeluk yang kecil, agar kita memeluk yang lemah, agar kita memeluk yang miskin,” ujar Jokowi.

Kita bersyukur merayakan Natal dalam keluarga besar Indonesia, yang terdiri dalam berbagai macam agama, suku, tradisi, latar belakang politik. Namun, kita dipersatukan dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. “Sebagai warisan Nusantara, semangat Bhinneka Tunggal Ika harus selalu dijaga dan dirawat bersama-sama. Dan, kita tidak boleh lupa kepada Tuhan yang telah memberikan jalan terang,” ujarnya.

Merayakan Natal berarti menggerakkan nurani kita untuk mencintai sesama. Untuk memperkuat persaudaraan sesama anak bangsa. “Oleh sebab itu, karena kita saudara marilah kita saling tolong menolong, saling bantu-membantu di antara kita. Marilah kita hormat-menghormati di antara kita. Marilah kita saling harga-menghargai di antara kita. Marilah kita saling melindungi diantara kita. Marilah kita saling mengayomi dia antara kita. Karena kita sebetulnya adalah saudara. Saudara sebangsa dan saudara setanah air,” kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa Natal harus membawa perubahan sikap dalam kehidupan bersama sebagai bangsa. Karena persaingan global semakin sengit antarnegara. Maka dibutuhkan insan Indonesia yang mau bekerja keras, yang mandiri, yang berjiwa merdeka, jujur, adil dan cinta sesama. Karena, urusan Indonesia yang lebih jujur, adil, sejahtera adalah tugas hidup umat kristiani Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya