Jokowi: Tenaga Kerja Asing Transfer Teknologi ke RI

Ilustrasi pekerja asing dari Asia
Sumber :
  • www.antaranews.com

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo memastikan kehadiran tenaga kerja asing di Indonesia diperlukan hingga masa peralihan teknologi sebuah proyek. Hal ini disampaikan Presiden menanggapi banyak pihak yang menyoroti kehadiran tenaga kerja asal China.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Presiden meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lahendong Unit 5 dan 6, serta PLTP Ulubelu Unit 3, di Manado, Sulawesi Utara, Selasa, 27 Desember 2016.

”Jangan ada yang percaya dan sebar fitnah soal tenaga kerja dan investasi yang dibilang sebagai ancaman. Kita lihat di Lahendong, tenaga kerja asing itu hanya datang sebentar, di awal-awal. Tinggal sebentar, bantu kita siap-siap, lalu ada transfer pengetahuan, transfer teknologi ke orang-orang kita,” tutur Jokowi.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Presiden pun membantah informasi yang menyebutkan adanya 20 juta tenaga kerja asal China yang membanjiri Indonesia sebagai buruh kasar. Sebab, berdasarkan data pemerintah, tenaga asing yang ada sekitar 21 ribu.

Menurut Jokowi, jumlah itu masih sedikit dibandingkan tenaga kerja Indonesia di negara penerima TKI, seperti Malaysia dan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Namun mereka tak mempermasalahkan kehadiran TKI.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

Data di Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia per 18 Desember 2016, menyebutkan jumlah warga asing asal China mendominasi di Indonesia. Mereka disusul warga asal Australia dan Singapura. 

Padahal pada 2015, China berada di urutan ketiga, di bawah Singapura dan Malaysia. 

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024