Jokowi Perintahkan TNI 'Back Up' Polri dari Ancaman Teroris

Presiden Joko Widodo bersama Kepala Polri dan Panglima TNI.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo menyoroti ancaman terorisme yang marak belakangan ini, jelang perayaan Natal 25 Desember 2016 dan Tahun Baru 2017. Hal itu dikatakan Presiden Jokowi saat membuka rapat kabinet terbatas mengenai persiapan Natal dan Tahun Baru, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, 23 Desember 2016.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Jokowi mengungkapkan, untuk persiapan Natal dan Tahun Baru, pemerintah menerapkan sejumlah langkah yang lazim seperti tahun-tahun sebelumnya, seperti ketersediaan bahan bakar minyak, kebutuhan sembako, hingga transportasi. "Tapi satu hal yang sangat penting kali ini, yang ingin saya berikan perhatian khusus yaitu masalah keamanan dan ancaman terorisme," kata Jokowi.

Beberapa pekan ini, Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri berhasil menggagalkan rencana dan menangkap sejumlah terduga teroris, seperti kasus di Bekasi yang berencana mengincar Istana Negara sebagai target. Awal pekan ini pun polisi menangkap sejumlah orang di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Batam, Tangerang Selatan, dan Deli Serdang, Sumatera Utara.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Saya minta Densus 88 Polri dan jajaran Polri agar hal yang berkaitan dengan gangguan keamanan dan ancaman terorisme menjadi perhatian yang khusus," kata Jokowi.

Untuk itu, melihat ancaman yang makin nyata ini, Presiden Jokowi menginstruksikan agar aparat keamanan terus bekerja secara maksimal. "Dan juga saya ingin, Panglima TNI beserta jajaran TNI mem-back-up penuh Polri dalam hal yang berkaitan dengan keamanan dan ancaman terorisme ini," ujar dia.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

Dalam rapat terbatas ini juga, Jokowi turut mengundang Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya. "Ini juga hal yang sama karena memang hal yang berkaitan dengan keamanan dan ancaman terorisme ini menjadi perhatian khusus kita," kata presiden.

(ren)

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024