Kejar Sisa Teroris MIT, Satgas Tinombala Ubah Strategi

Kapolda Sulteng/Penanggung Jawan Operasi Tinombala, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Abdullah Hamann

VIVA.co.id – Usai kontak senjata di Pegunungan Kampung Maros, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, yang menyebabkan dua anggota TNI tertembak pada Selasa lalu, 20 Desember 2016, Satuan Tugas Operasi Tinombala berencana mengubah strategi perburuan sisa kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

13 Prajurit TNI Pemburu Jaringan Teroris Poso Naik Pangkat Luar Biasa

Kontak senjata yang terjadi juga menandakan sisa kelompok itu masih aktif, dan bersembunyi di pegunungan.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, sekaligus Penanggungjawab Kegiatan Operasi Tinombala, Brigadir Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi mengatakan, pihaknya terus memburu sisa kelompok yang kini berada di bawah komando Ali Kalora tersebut.

Pasukan Macan Tutul Kostrad Pemburu Ali Kalora Disambut Mayjen Andi

Saat ini, kelompok Mujahidin Indonesia Timur diperkirakan tersisa 9 orang, mereka semua telah masuk dalam daftar pencarian orang.

“Kami akan melanjutkan Operasi Tinombala mencari sembilan DPO anggota MIT yang tersisa, kami akan mengejar. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, saya akan mengubah taktik dan pola pengejaran,” kata Rudy Sufahriadi Rabu 21 Desember 2016.

Basri alias Bagong Napi Teroris Kelompok Poso Ikrar Setia pada NKRI

Sementara terkait kontak tembak itu, satu prajurit TNI yang mengalami luka tembak masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Poso. Pratu Imam Hanafi yang tertembak di bagian punggung sudah menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru.

Sementara, Pratu Yusuf Bahrudin yang gugur setelah tertembak di bagian dada, sudah diterbangkan ke rumah duka di Bogor, Jawa Barat, untuk dimakamkan keluarga.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya