- dpp.pkb.or.id
VIVA.co.id – Anggota Komisi V DPR RI, Amaludin Dimyati Rois, sedianya diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus dugaan suap program aspirasi DPR RI yang direalisasikan dengan proyek pembangunan jalan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jumat, 16 Desember 2016.
Namun, politikus yang karib disapa Gus Alam itu justru tak memenuhi panggilan penyidik. "(Alamudin) Tidak hadir ada kegiatan lain. Staf-nya yang datang dan memberikan surat (konfirmasi)," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan elektroniknya.
Menurut Febri, seharusnya Gus Alam diperiksa sebagai saksi untuk tersangka So Kok Seng. Oleh karena ?itu, kata Febri, penyidik akan menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Namun, ia belum mengetahui rinci jadwalnya. "Pemeriksaan akan dijadwalkan ulang," kata Febri. So Kok Seng alias Aseng yang merupakan Komisaris PT Cahaya Mas Perkasa itu adalah tersangka baru dalam kasus korupsi proyek jalan ini.
Sebelumnya, KPK juga memenjarakan tujuh tersangka kasus ini. Tiga di antaranya adalah Anggota Komisi V DPR yaitu Damayanti Wisnu Putranti dari Fraksi PDIP, Budi Supriyanto dari Fraksi Golkar dan Andi Taufan Tiro dari Fraksi PAN.
Mereka diduga menerima fee hingga miliaran rupiah dari Direktur PT Windhu Tunggal Utama, Abdul Khoir. Sementara tersangka lainnya adalah Kepala BPJN IX Maluku dan Maluku Utara, Amran HI Mustary, Abdul Khoir serta dua rekan Damayanti, Dessy A. Edwin dan Julia Prasetyarini.
(ren)
Golkar, Gonjang-ganjing Koalisi dan Poros Tengah
Gonjang-ganjing koalisi pilpres yang belum reda, tidak terlepas dari sikap Golkar yang belum final memutuskan posisi politiknya.
