Cerita JK, Lagu Dangdut Efektif Kumpulkan WNI Korban Bencana

Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id – Dangdut termasuk jenis musik yang identik dengan Indonesia. Bahkan saat bencana di luar negeri, lagu dangdut sengaja diputar untuk bisa mengumpulkan para warga negara Indonesia (WNI). Cerita itu diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat memberi sambutan pada acara World Tsunami Awareness Day di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis 15 Desember 2016.

Terungkap Deretan Bayangan Masa Depan Indonesia dalam Ramalan Jayabaya

JK menceritakan, hal yang menurutnya menarik pada tahun 2011 lalu yakni pada saat  gempa dan tsunami melanda Fukushima Jepang. JK pada saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Palang Merah (PMI) Indonesia.

"Saya sedikit share pengalaman bagaimana mengevakuasi warga Indonesia yang kira-kira 400 orang
di Fukushima. Semua komunikasi perasaan tidak diketahui hanya meminta Kedutaan mengirim orang," kata JK.

Baru Terjadi, Ini Arti Gempa di Bulan Ramadhan Menurut Primbon Jawa

Dengan alat-alat komunikasi yang pada saat itu mati total, otoritas sempat kebingungan untuk memanggil dan mengumpulkan ratusan WNI. Hingga akhirnya, JK meminta Kedutaan mengirim petugas lengkap dengan kendaraan pengangkut ke lokasi. Kendaraan itu lalu dilengkapi dengan pengeras suara di atasnya.

"Dan speaker di atasnya sambil (memutar) lagu-lagu Indonesia, lagu dangdut," kata Wapres lagi.

BMKG Ungkap 12 Fakta tentang Gempa Bawean, Masyarakat Diminta Waspada Nomor 6 dan 8

Dengan musik dangdut yang diputar dengan volume keras itu, para WNI tersebut spontan kata dia, langsung mengetahui pos bantuan dan tempat berkumpul. Tak lama ada yang berdatangan.

"Jadi bukan kita mencari orang tapi orang mencari kita," katanya.

JK mengingatkan, banyak cara yang bisa dilakukan mengantisipasi putusnya komunikasi pada saat bencana sehingga menghindarkan korban meninggal akibat tak mendapatkan bantuan.

"Itu cara yang paling sederhana untuk membantu penyelesaian karena itulah mudah-mudahan memperingati hari tsunami ini kita mempunyai suatu kesadaran dan juga pengetahuan serta budaya," jelasnya.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya