- ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
VIVA.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika meralat kekuatan gempa susulan yang mengguncang Pidie Jaya, Aceh pada Jumat sore, 9 Desember 2016. Sebelumnya badan pemerintah tersebut mengumumkan gempa susulan berkekuatan 5 SR, dan diralat gempa susulan kekuatannya 4,9 SR.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa susulan Jumat sore, tersebut merupakan gempa susulan dengan skala terbesar usai gempa berkekuatan 6,5 SR pada 7 Desember 2016 lalu.
"Iya, ini susulan yang paling besar," kata Daryono kepada VIVA.co.id saat dikonfirmasi.
Daryono menjelaskan dari hasil analisis mendalam, gempa susulan yang terjadi pada pukul 16.49.04 WIB, tidak sampai 5 SR.
"Tapi analisis update ternyata Magnitudo 4,9. Gempa susulan terakhir Magnitudo 5,0, tetapi analisis update stabil pada Magnitudo 4,9," kata dia.
Atas munculnya gempa susulan itu, BMKG mengimbau warga Pidie Jaya tak khawatir. Sebab, menurut BMKG, gempa susulan secara alamiah memang harus terjadi.
"Karena merupakan proses penyempurnaan rilis atau pelepasan energi tegangan batuan pasca deformasi batuan saat gempa utama," ujar Daryono pada VIVA.co.id.
BMKG juga meminta warga Pidie Jaya tidak terpancing isu gempa dari sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Daryono meminta warga untuk memastikan informasi terkait gempa susulan dari pihak terkait, yakni BMKG atau Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).
"Melihat tren magnitudo, tampak frekuensi dan besarannya terus mengecil. Mengecil secara fluktuatif," tambahnya.
Berdasarkan informasi resmi yang dikeluarkan BMKG, gempa susulan tersebut terjadi pukul 16.49.04 WIB, Jumat, 9 Desember 2016. Pusat gempa tersebut berjarak sekitar 32 kilometer barat laut Kabupaten Pidie Jaya. Berada di kedalaman 10 kilometer.
Sebelumnya, Pidie Jaya diguncang gempa bumi sekitar pukul 05.00 WIB, Rabu, 7 Desember 2016. Gempa berkekuatan 6,5 SR ini merobohkan berbagai bangunan, termasuk rumah, masjid, dan sekolah. Selain itu, gempa tersebut juga menimbulkan korban jiwa hingga mencapai 100 orang.
