- ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
VIVA.co.id – Pemerintah memberikan santunan kepada keluarga korban gempa di Aceh yang meninggal dunia sebanyak Rp15 juta. Bantuan duka cita itu diberikan pemerintah melalui Kementerian Sosial.
"Bantuan santunan untuk korban meninggal dari Kemensos Rp 15 juta per orang, sedangkan luka berat maksimal Rp5 juta," kata Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki di Aceh, Kamis, 8 Desember 2016.
Teten mengatakan, Presiden Jokowi telah memerintahkan semua menteri untuk memberikan bantuan atau pendampingan ke Pemerintah Daerah untuk penanganan korban Gempa Aceh yang terjadi kemarin pagi.
"Hari ini kita sudah pada tahap tanggap darurat. Kita sudah mengaktifkan posko tanggap bencana di halaman kantor bupati," kata Teten.
Dalam masa tanggap darurat, ujar Teten, Presiden Jokowi minta evakuasi korban meninggal, luka-luka atau hilang ditangani dengan baik. Selain itu, Jokowi juga meminta agar logistik berupa air bersih, makanan dan obat-obatan segera disalurkan ke masyarakat.
Saat ini, kata Teten, penanganan korban gempa di Aceh sudah cukup baik, begitu pula penanganan korban, menurutnya, sudah bagus.
"Penanganan pada tahap tanggap darurat saya kira relatif baik. Setelah ini kami diminta pada tahap pemulihan," tutur Teten.
Dia mengatakan, dalam masa tanggap darurat, juga dilakukan identifikasi kerusakan fasilitas umum, sekolah, pesantren jalan, jembatan, rumah ibadah, perairan, dan rumah warga yang hancur.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa bumi dengan kekuatan 6,5 SR terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Rabu, 7 Desember 2016, pukul 05.36 WIB.
Pusat gempa bumi terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km.
Data sementara korban jiwa mencapai 102 orang, 616 luka ringan dan sebanyak 3267 warga mengungsi. (ase)
