Kapolri: Pesawat Skytruck Jatuh Lalu Meledak di Dalam Laut

Kepala Polri, Jenderal Tito Karnavian.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Berton Siregar

VIVA.co.id - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Jenderal Tito Karnavian, meninjau operasi pencarian pesawat Skytruck di Pelabuhan Punggur, Batam, Kepulauan Riau, pada Kamis, 8 Desember 2016.

Anak Jenderal A Yani Gugat Keppres, 2 Jemaah Haji Masih Gaib 

Tito mengatakan, bahwa tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, dan Polri telah mengetahui lokasi pesawat milik Polri itu jatuh. Tim SAR juga telah menemukan bodi dan mesin pesawat di kedalaman 30 meter di bawah permukaan laut perairan Kepulauan Riau.

Operasi pencarian lebih cepat setelah mendapatkan informasi dari nelayan setempat. Mereka mengaku melihat pesawat itu menukik dan mengeluarkan asap sebelum jatuh ke laut.

Intip Pagu Anggaran Pesawat Boeing Polri yang Dibeli Bekas dari Ceko

"Mesin dan sebagian bodi pesawat lain sudah diketahui. Pesawat meledak di dalam laut. Titik koordinat jatuhnya pesawat dapat cepat kita ketahui dari nelayan yang melihat langsung dan kebetulan memiliki GPS (alat penentu lokasi), yang memudahkan SAR dalam pencarian," kata Tito kepada wartawan.

Penemuan lokasi pesawat nahas itu, kata Tito, menjadi petunjuk utama untuk melanjutkan pencarian para korban. Tujuh jenazah korban sudah ditemukan berdasarkan data yang dimutakhirkan pada Kamis, 8 Desember 2016. Berarti ada delapan korban yang masih hilang.

Video Kapten Afwan Traktir Kru Bandara Sebelum Sriwijaya Air Jatuh

Atas dasar itu, masa operasi pencarian korban diperpanjang; seharusnya tujuh hari dan berakhir besok, ditambah sepuluh hari. "Untuk mencari sisa korban sebanyak mungkin, dan sisa badan pesawat, akan ditambahkan menjadi sepuluh hari, yang seharusnya sesuai SOP (standar operasional prosedur) hanya tujuh hari," ujar Tito.

Pesawat M-28 Skytruck terbang dari Jakarta menuju Pangkal Pinang dengan 16 orang di dalamnya. Di Pangkal Pinang tiga orang turun, dan yang lain melanjutkan penerbangan menuju Batam sebanyak 13 orang; terdiri lima kru dan delapan penumpang.

Namun pesawat itu hilang kontak saat terbang di atas wilayah Kabupaten Lingga dan kemudian diketahui jatuh di perairan utara Kabupaten Lingga pada Sabtu siang, 3 Desember 2016.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya