- VIVA.co.id/Agus Rahmat
VIVA.co.id – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi khawatir, cuaca ekstrem dan tak menentu yang melanda wilayah Indonesia belakangan ini, akan mempengaruhi transportasi angkutan liburan Natal dan Tahun Baru 2017.
Untuk itu, mantan Direktur Utama Angkasa Pura II ini memastikan kesiapan Kemenhub menghadapi musim liburan akhir tahun, dengan berkoordinasi ke semua stakeholder demi kelancaran dan keamanan masyarakat.
"Cuaca tidak beraturan, mengkhawatirkan. Kita koordinasi terus dengan BMKG untuk melakukan pemantauan," kata Budi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa 6 Desember 2016.
Selain itu, Budi telah memerintahkan Dirjen Perhubungan Darat, Laut dan Udara untuk memperketat pengawasan angkutan. "Kami minta para dirjen memberikan guidance lebih lengkap," ucapnya.
Menurut Budi, keselamatan penumpang menjadi hal utama dan tidak bisa ditawar. Hal tersebut hanya bisa dilakukan dengan kesiapan armada libur Natal dan Tahun Baru, seperti bus, kereta, pesawat hingga kapal laut. "Kita lakukan pengecekan semua armada satu persatu," ujar Budi.
Selain itu, Kemenhub telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah hingga Kepolisian. Hal tersebut perlu dikoordinasikan agar semua pihak siap, bila bencana seperti banjir dan tanah longsor melanda.
"Pusat komando di polisi. Di Kakorlantas (Kepala Korps Lalu Lintas)," ujar Budi.
Kemenhub sendiri telah mengantisipasi semua lintasan yang akan digunakan dalam libur Natal dan Tahun Baru, termasuk Brebes Exit (Brexit) yang menjadi masalah pada saat arus mudik lebaran lalu.
"Brexit akan dikendalikan dengan lebih intensif. Kita mengendalikan persimpangan pintu tol dan pasar tumpah.”
(mus)
