UN Dihapus, Menteri Muhadjir Mengaku Dikecam Percetakan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA.co.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaku mendapat tantangan hingga keluhan dari kalangan pebisnis percetakan dan usaha bimbingan belajar. Itu didapatinya, usai merencanakan akan melakukan penghentian sementara ujian nasional, atau UN.

Kemenag Tiadakan UN Bagi Madrasah, Ini Syarat Kelulusan Siswa

"Saya sudah banyak menerima komplain dari pemilik bisnis dan pemilik percetakan yang menikmati keuntungan dengan adanya pelaksanaan UN," kata Muhadjir di sela-sela  acara pembukaan Konggres XXI Persatuan Taman Siswa 2016 di Yogyakarta, Selasa 6 Desember 2016.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini mengakui, para pengusaha di percetakan sudah sangat merasakan keuntungan dengan pelaksanaan UN yang telah berlangsung selama ini dan itu sudah cukup keuntungannya.

Ujian Nasional 2021 Ditiadakan, Ini Pengganti Syarat Kelulusan

"Keuntungan mereka sudah miliaran dan kini biarlah sekolah-sekolah yang memperoleh keuntungan dan sekolah bisa dibangun lebih baik," ujarnya.

Dengan moratorium UN, kata Muhadjir, juga akan berdampak pada guru dan sistem organisasi sekolahan yang juga harus menyesuaikan dengan kebijakan baru yang akan diterapkan oleh pemerintah. Nantinya, kurikulum juga harus ada perubahan.

Menteri Nadiem: Hadapi Asesmen Nasional, Siswa Tak Perlu Bimbel

"Pasti para guru juga harus menyesuaikan dengan sistem yang baru, termasuk juga kurikulumnya," ujarnya.

Sunaryo, ayah Fajar awak KRI Nanggala 402 pegang foto Fajar (kanan)

Sepenggal Kisah Awak KRI Nanggala Raih Nilai Sempurna Ujian Fisika SMA

Saat SMA, awak KRI Nanggala 402 ini juga dikenal sebagai sosok yang aktif berkegiatan bahkan sempat menjadi ketua OSIS.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2021