- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Jajaran Kepolisian dinilai sukses mengamankan dua aksi besar-besaran baik yang terjadi pada 4 November atau Aksi 411 dan 2 Desember atau Aksi Damai 212 yang diikuti oleh jutaan orang.
Namun Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengaku, Kepolisian sangat banyak menghabiskan biaya untuk pengamanan. Biaya pengamanan yang harus dikeluarkan tersebut mencapai puluhan miliar Rupiah.
"Biaya 411 kita hampir Rp33 miliar habis. Untuk 212, kita hampir habis Rp43 miliar," kata Tito di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 5 Desember 2016.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini mengungkapkan pengamanan aksi itu membutuhkan jumlah personel Kepolisian yang terlibat, sangat banyak. Untuk menambal kekurangan, sejumlah satuan Brimob dari daerah yang kondusif juga sementara "dipinjam" ke Ibu Kota Jakarta.
"Kita menarik Brimob dari daerah aman, pinjam sebentar," ujar Tito.
Menurut Tito, untuk keamanan aksi 411, polisi membutuhkan sebanyak 20 ribu personel. Sementara pada aksi 212, kekuatan yang dilibatkan sebanyak 27 ribu personel.
"DPR saja 6 ribu lebih (personel)," kata Tito.