Lewat Tol Laut, Ribuan Warga Lampung Bergerak Menuju Monas

Masyarakat Lampung menggunakan kapal laut untuk mengikuti Aksi Bela Islam III.
Sumber :
  • Ardian/ Lampung

VIVA.co.id –  Masyarakat Sumatera yang akan mengikuti Aksi Bela Islam III di Monas, Jakarta, telah bergerak menuju Jakarta pada Kamis siang, 1 Desember 2016. Karena tidak dapat menggunakan angkutan umum, karena sebelumnya memang dilarang, massa akhirnya berkumpul di Pelabuhan Panjang dan menggunakan kapal feri untuk ke Jakarta.  

Mulyono, salah seorang panitia keberangkatan peserta mengatakan, setidaknya ada 2.000 lebih peserta yang tidak jadi menggunakan bus ke Jakarta. Titik kumpul di pelabuhan dilakukan, karena perusahaan angkutan yang busnya sudah dipesan mendadak mengembalikan uang sewa. 

Marak Kasus Penistaan Agama di Pakistan, Perempuan Muda Divonis Mati

"Kami telah memesan sekitar 20 bus berisi 60 seat dan sudah kami berikan DP (down payment), namun pada Rabu malam tiba-tiba mendadak pihak PO membatalkan kesepakatannya untuk memberangkatkan seribuan peserta dari Lampung," kata Mulyono, Kamis 1 Desember 2016.

Atas kejadian ini, Mulyono melanjutkan, dia beserta ribuan peserta terpaksa naik kapal feri. Namun, mereka mempertanyakan apakah ini sesuatu yang disengaja. Penolakan perusahaan angkutan umum di Sumatera seperti sistemik.

"Kesepakatan Kapolri dengan GNPF-MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia) yang ditayangkan berbagai media cetak dan elektronik diabaikan begitu saja oleh jajaran Kepolisian dari tingkat Polda hingga Polresta, hanya karena tak ada surat resmi pencabutan edaran kepada PO bus tentang pelarangan mengangkut jemaah peserta aksi super damai yang bertema ibadah dan istighosah,” katanya.

Akhirnya, karena perusahaan bus yang sebelumnya sudah terikat kesepakatan, namun mendadak batal mengangkut peserta, akhirnya pagi tadi diputuskan menggunakan angkutan laut dari Pelabuhan Panjang.

"Kami ramai-ramai menggunakan ratusan angkot dan bus ke Pelabuhan Panjang, agar dapat diangkut menggunakan tol laut menuju Tanjung Priok. Mudah-mudahan sampai Priok, tidak terlambat," katanya.

Mulyono menambahkan, bila tidak angkutan, ribuan peserta akan jalan kaki dari Tanjung Priok menuju Monas. Selain itu, pihaknya menyayangkan peristiwa penghadangan oleh aparat Kepolisian di beberapa titik di Lampung dari berbagai wilayah di Sumatera lain, seperti Sumbar dan Bengkulu yang melintas Lampung menuju Jakarta. (asp)

Terdakwa kasus penistaan agama M Kace menjalani persidangan pembacaan tuntutan

M Kece Dituntut 10 Tahun Penjara

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut hukuman 10 tahun penjara untuk terdakwa M Kece terkait kasus penistaan agama.

img_title
VIVA.co.id
24 Februari 2022