Lagu Patriotik Karya Pendiri NU Menggema di Apel Nusantara

Anggota Banser NU dan TNI berfoto bersama usai Apel Nusantara Bersatu di Malang, Jawa Timur
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Seluruh daerah menggelar Apel Nusantara Bersatu pada Rabu pagi, 30 November 2016. Di Jawa Timur, ribuan santri dan aktivis Nahdlatul Ulama (NU) juga berbaur bersama aparat TNI-Polri dan warga menghadiri acara itu di daerah masing-masing. Semua menyerukan spirit yang sama: Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati.

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Acara yang digelar tidak begitu formal. Dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, setelah itu dilanjutkan parade dan atraksi bernuansa keberagaman budaya daerah. Hanya beberapa menit disediakan waktu untuk pimpinan daerah menyampaikan orasi kebangsaan.

Di beberapa daerah di Jatim, selain lagu Indonesia Raya, juga diputar lagu Ya Lal Wathan atau Syubbanul Wathan karya salah satu pendiri NU, Abdul Wahab Chasbullah. Lagu itu ditetapkan sebagai lagu patriotik nasional oleh pemerintah dan dikukuhkan pada Hari Pahlawan tahun 2016.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

Lagu bermakna Cinta Tanah Air itu dinyanyikan, di antaranya, di Apel Nusantara Bersatu di Tulungagung, Magetan, dan Ponorogo. Santri, Ansor-Banser, dan aktivis NU langsung mengepalkan tangan sambil bersama-sama menyanyikan lagu Ya Lal Wathan.

"Kalau dengar lagu ini, jiwa hubbul wathan saya muncul, jiwa NKRI saya bangkit. Saya bangga sebagai anak Indonesia. Saya bangga dengan tanah kelahiran saya," kata tokoh NU, Habib Mustofa, yang ikut apel Nusantara Bersatu di Alun-alun Magetan, Jawa Timur.

Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

Informasi diperoleh dari Komando Banser Jatim, puluhan ribu anggota Ansor-Banser, aktivis NU, dan santri terlibat di acara Apel Nusantara Bersatu di Jatim. Mereka membaur bersama anggota TNI-Polri dan warga di daerah masing-masing menyuarakan semangat kebangsaan.

Panglima Komando Daerah Militer V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI I Made Sukadana, mengaku senang melihat warga dari berbagai latar belakang agama, budaya, dan suku berbaur satu di Apel Nusantara Bersatu secara serentak. Menurutnya, itu membuktikan bahwa warga tidak ingin Indonesia terpecah.

Pangdam meminta warga tidak risau dengan rencana aksi doa bersama di Jakarta pada 2 Desember 2016. Menurutnya, doa bersama untuk keselamatan bangsa sangat baik. Tapi dia mengimbau agar warga Jatim berdoa di daerah masing-masing.

"Berdoa bisa di mana saja," ujar Sukadana dalam acara Apel Nusantara Bersatu di Lapangan Markas Kodam V Brawijaya di Surabaya, Jawa Timur.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya