Pangdam Brawijaya: Doa Bersama Tidak Harus ke Jakarta

Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI I Made Sukadana; dan Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji saat Apel Nusantara Bersatu di Lapangan Kodam di Surabaya, pada Rabu, 30 November 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI I Made Sukadana mengatakan, pihaknya dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur tidak melarang warga untuk ikut aksi doa bersama di Lapangan Monas, Jakarta, pada 2 Desember 2016. Dia hanya berharap warga di daerah berdoa di daerahnya masing-masing.

Buka Bersama Perhimpunan Tionghoa, Istri Gus Dur Ingatkan Kemajemukan Indonesia

Pada prinsipnya, kata Sukadana, unjuk rasa dan aksi doa bersama dijamin undang-undang karenanya siapa pun tidak bisa melarang, termasuk TNI dan Polri. Namun, karena rentan tidak tertib akibat banyaknya massa, aparat berkewajiban untuk melakukan pencegahan dan pengamanan.

Pangdam berpendapat, mendoakan keutuhan bangsa tidak harus di Jakarta. Karena itu dia mengimbau warga Jatim tidak datang ke Jakarta untuk aksi doa bersama pada 2 Desember nanti. Menurutnya, doa bisa dilakukan di mana saja.

Religious Leaders, Community Play Significant Role to World Peace

"Berdoa, kan, bisa di mana saja. Tidak melarang, hanya imbauan," kata Sukadana dalam Apel Nusantara Bersatu di Lapangan Markas Kodam V Brawijaya di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 30 November 2016.

Sukadana senang ribuan warga dari berbagai elemen masyarakat hadir penuh persahabatan di acara Apel Nusantara Bersatu. "Itu menunjukkan masyarakat tetap ingin bersatu dalam kebhinnekaan. Warga tidak ingin NKRI ini terpecah belah," ujarnya menambahkan.

President Jokowi Talks about Pancasila at Georgetown University

Apel Nusantara Bersatu digelar secara serentak di Indonesia hari ini. Di Lapangan Kodam V Brawijaya, anggota TNI-Polri dan warga berbaur menikmati penampilan dan atraksi bernuansa berbagai adat dan tradisi Indonesia. 

Selain Pangdam, hadir pula di acara ini, di antaranya, Kasarmatim Laksamana Pertama TNI, I.N.G. Ariawan; Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Anton Setiadji; Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Ahmad Sukardi; dan Wakil Kepala Kejati Jatim, Rudi Wibowo.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya