- VIVA.co.id/Wahyudi A. Tanjung
VIVA.co.id - Sebanyak 250 warga Kota Padang, Sumatera Barat, berangkat ke Jakarta pada Senin sore, 28 November 2016. Mereka akan mengikuti demonstrasi bertajuk Aksi Bela Islam III di Jakarta pada Jumat, 2 Desember 2016.
Massa adalah partisan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Kota Padang. Mereka berniat unjuk rasa untuk menuntut aparat penegak hukum mengadili Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur nonaktif DKI Jakarta, yang dituduh menistakan agama.
Ratusan orang itu berasal dari sejumlah organisasi, di antaranya Hizbut Tahrir Indonesia dan kelompok mahasiswa. Mereka pergi ke Jakarta dengan menumpang bus dan beberapa mobil dari Padang.
"Hari ini kami berangkat, apapun rintangannya. Namun jika di tengah jalan terjadi intimidasi atau pelarangan oleh pihak keamanan, kami akan balik kanan dan memindahkan aksi di Kota Padang," kata Imam Abu Choir, koordinator lapangan GNPF-MUI Padang.
Intimidasi
Dua hari menjelang keberangkatan, sejumlah peserta unjuk rasa itu mengaku sempat diintimidasi pihak-pihak tertentu. Di antaranya para mahasiswa dan para pimpinan kelompok massa. Mereka ditekan agar tidak berangkat ke Jakarta.
"Adik-adik kita banyak didatangi oleh orang-orang yang mengaku dari pihak keamanan, mulai dari pelarangan, sampai himbauan untuk membatalkan keberangkatan," ujar Imam Abu.
Sejumlah kelompok massa dari beberapa kota/kabupaten di Sumatera Berat dilaporkan berangkat juga ke Jakarta pada Senin sore. Mereka diklaim sebanyak 14 ribu orang yang berasal dari Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Dharmasraya, dan Padang Panjang.
