BNPT: Usia 18-30 Tahun Rawan Terkontaminasi Paham Radikal

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius (tengah).
Sumber :
  • ANTARA/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan usia produktif terkontaminasi dengan paham dan kelompok radikal usianya masih cukup muda.

Pakar Dukung BNPT Tangkal Konten Radikalisme: Butuh Keterlibatan Banyak Pihak

"Penelitian BNPT dengan beberapa perguruan tinggi menyebutkan usia yang berpotensi menjadi radikal 18-30 tahun," kata Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Hamidin di Bogor, Jawa Barat, Kamis, 24 November 2016.

Hamidin menjelaskan, mereka yang terkontaminasi dengan paham radikal biasanya tidak melalui guru atau pun para petinggi organisasi radikal tersebut. Namun, hanya belajar melalui jejaring sosial yang sudah berkembang pesat ini.

BNPT: Sepanjang 2023 Tidak Ada Aksi Terorisme di Indonesia

"Dunia maya juga turut memberikan peran dalam radikalisasi yang cepat. Orang bisa menjadi radikal tidak perlu tatap muka tapi bisa belajar sendiri. Orang membuat bom bisa membuka internet," katanya.

Dengan demikian, kata Hamidin, BNPT akan terus melakukan upaya perlawanan terhadap situs-situs yang menyebarkan paham radikal melalui media sosial juga.

Mentan Amran Berkomitmen Bantu Negara Tekan Berkembangnya Pemahaman Terorisme

"Kami tiap hari monitor-monitor isu-isu radikal. Kami ambil langkah-langkah efektif, kalau bentuk narasi, kami bentuk narasi. Kalau mereka bikin propaganda, kami bikin counter propaganda," ujarnya.

Anggota Komisi III DPR RI, Sarifuddin Sudding saat Rapat Kerja Komisi III DPR RI

Lebaran Aman dari Gangguan Terorisme, Komisi III DPR Apresiasi BNPT

Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding mengapresiasi BNPT kinerja BNPT karena momentum lebaran Idul Fitri aman dari gangguan terorisme

img_title
VIVA.co.id
12 April 2024