Siapa Penyuap Ditjen Pajak yang Dicokok KPK?

Presiden Joko Widodo didampingi Yusuff Ali MA, Managing Director Lulu Group di Abu Dhabi terkait rencana pembukaan Lulu Hypermarket di Indonesia pada September 2015.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Khaleej Times

VIVA.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menjebloskan Presiden Direktur PT E.K Prima Ekspor Indonesia, dan Kepala Subdit Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum Direktorat Jenderal Pajak, Handang Soekarno ke balik jeruji besi.

Nurul Ghufron: KPK Bukan Ingin Meninggalkan OTT, tapi Pencegahan Lebih Beradab

Keduanya diduga melakukan praktik suap untuk menghapus tanggungan pajak PT E.K Prima Ekspor Indonesia sebesar Rp78 miliar, sebuah angka yang sangat fantastis untuk sebuah perusahaan.

Lantas bagaiman profil perusahaan milik Rajesh Rajmohanan ini. Mengutip dari situs resmi milik PT E.K Prima Ekspor Indonesia, perusahaan ini bergerak di bidang ritel. Namun sejatinya E.K Prima Ekspor Indonesia adalah anak perusahaan Lulu Group International atau EMKE Group.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Penuhi Panggilan KPK

Kelompok usaha yang dimiliki Yusuf Ali MA ini berkantor pusat di Abu Dhabi. Di Lulu Group, Rajesh menjabat salah satu direksi. Bisnis kelompok usaha itu juga bergerak di bidang ritel bertaraf internasional. Salah satu bisnis yang tenar yakni Lulu Hypermarket.

Saat ini, Lulu Group mengoperasikan 165 pasar modern di Asia dan Timur Tengah dengan mempekerjakan lebih dari 38.000 karyawan dari berbagai kewarganegaan dan merupakan salah satu jaringan ritel terbesar di Timur Tengah.

KPK Amankan ASN Sidoarjo Saat OTT Dugaan Korupsi Hari Ini, Siapa Dia?

Lulu Hypermarket juga merambah ke Indonesia. Salah satu toko besarnya berada di Plaza Taman Modern Jalan Raya Bekasi Km 24 Cakung, Ujung Menteng, Jakarta Timur, yang pembukaannya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 31 Mei 2016 lalu. Tahun 2014, perusahaan ini sudah mengekspor produk Indonesia lebih dari 50,2 juta dollar Amerika Serikat.

(mus)

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata soal penetapan Firli Bahuri sebagai tersangka

KPK Minim OTT, Alex Marwata: Banyak Pejabat Negara Sudah Tahu HP Disadap

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjelaskan alasan mengapa lembaganya jarang melakukan operasi tangkap tangan (OTT) belakangan ini.

img_title
VIVA.co.id
3 April 2024