- ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo enggan menanggapi awak media yang bertanya apakah dia juga akan mengundang Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono ke Istana Merdeka.
"Pak, ada kemungkinan undang SBY ke Istana?" tanya wartawan.
Jokowi tak menjawab. Ekspresinya datar, hanya melempar senyum khasnya.
Ditanya demikian, Jokowi malah menjawab soal pertemuannya dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, hari ini, Selasa, 22 November 2016, di Istana Merdeka, Jakarta.
"Sebetulnya kalau makan siang, pagi, sudah sering dengan Bung Surya Paloh. Enggak kehitung. Hanya tidak diliput. Hehehehe.. Itu saja," kata Jokowi.
Bahkan, kata dia, jamuan makan dengan tokoh politik atau tokoh nasional lainnya juga sering dilakukan. Hanya saja, kata Jokowi, pertemuan itu selama ini tidak diketahui publik, lantaran tidak pernah diliput media.
"Dengan yang lain juga sama. Sering sekali, tapi tidak pernah diliput. Ini harus kita buka, karena kita ingin berbicara sejumlah masalah," kata Jokowi.
Dalam pertemuannya dengan Surya Paloh, Jokowi mengaku membahas sejumlah hal terkait kondisi dalam negeri. Seperti menekankan pentingnya penguatan spirit kemajemukan dan pluralisme.
Jokowi juga ingin agar seluruh elemen bangsa kembali mengacu pada ideologi bangsa, yakni Pancasila, di setiap tindakan dalam berbangsa dan bernegara. Pemerintah, ditegaskan Jokowi, bertekad menggunakan seluruh kekuatan yang ada untuk mencegah tumbuhnya paham radikalisme dan paham-paham yang mengancam negara.
