Warga Jawa Tengah Diimbau Tak Ikut Demo 2 Desember

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono.
Sumber :
  • VIVAnews / Siti Ruqoyah

VIVA.co.id – Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengimbau warga Jawa Tengah untuk tidak ikut turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi di Jakarta pada 2 Desember 2016 mendatang. Aksi tersebut merupakan aksi lanjutan jilid III yang menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok segera ditahan.

Wisatawan di Kota Semarang Capai 350 Ribu Orang Saat Libur Lebaran, Kota Lama Terbanyak Dikunjungi

"Kami mengimbau untuk warga Jateng tidak ke sana (ke Jakarta). Di Jakarta satu tempat saja akan mengganggu ketertiban umum," ujar Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono di Semarang, Senin, 21 November 2016.

Menurut Condro, terkait aksi 2 Desember, pihaknya telah intensif melakukan pendekatan pesuasif kepada masyarakat. Seperti berdialog dengan TNI, silaturahmi dan istigasah bersama ulama. Tujuannya, untuk mempererat persatuan dan kesatuan serta menangkal isu perpecahan antar umat beragama.

TPP ASN Pemkot Semarang Akan Dipotong 15 Persen per Hari jika Bolos Usai Lebaran

"Seluruh (personel) di daerah juga kami minta melakukan pengamanan di wilayah masing-masing. Sekaligus melakukan langkah memberikan pemahaman pada warga masyarakat yang rencana hendak akan ke Jakarta agar tidak ke sana," jelas Condro didampingi Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen Jaswandi.

Jika alasan demo terkait kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pihaknya meminta agar masyarakat harus mempercayakan proses hukumnya kepada kepolisian.

One Way Arus Balik Tol Kalikangkung, Pemudik Diimbau Kooperatif Ikuti Arahan Petugas

"Pak Kapolri sudah tegaskan komitmen untuk (kasus Ahok) secepatnya diproses dan disidangkan," kata Condro.

Meski melarang, namun Kapolda mempersilakan agar warga menggelar aksi 2 November di Jawa Tengah. Tapi hingga saat ini belum ada pemberitahuan resmi ke polisi tentang rencana aksi dari masyarakat.

Sementara itu, Pangdam IV Diponegoro, Mayjen Jaswandi, menambahkan sosialisasi tentang merawat kebhinekaan dilakukan TNI dan Polri dengan berbagai kegiatan. Menurutnya, unsur TNI dan Polri sebagai perekat negara akan bekerja maksimal untuk penguatan kebangsaan.

"Kami mengajak semua elemen masyarakat mensosialisasikan melalui kegiatan olahraga. Seperti kemarin ada pawai, dilakukan agar semakin baik dan menghargai satu sama lain," kata Jaswandi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya