Ada lndikasi Makar, Jokowi Minta TNl-Polri Waspada

Preside Jokowi bersama Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka.
Sumber :
  • Agus Rahmat

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo meminta jajaran Kepolisian serta TNI untuk selalu waspada, terutama terkait dengan adanya dugaan pihak-pihak tertentu yang berupaya melakukan makar. Hal tersebut tak terlepas dari pernyataan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian yang menyebut pihaknya mendapatkan informasi adanya indikasi rapat-rapat yang mengarah pada makar.

"Itu tugasnya Polri dan TNI untuk waspada yang membahayakan NKRI, membahayakan demokrasi kita," kata Jokowi usai bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri di beranda belakang Istana Merdeka Jakarta, Senin, 21 November 2016.

Jokowi kembali mengingatkan bahwa sudah menjadi tugas Polri dan TNI untuk mewaspadai adanya upaya makar itu. "Tapi semuanya harus merujuk ketentuan hukum yang ada," kata dia.

Secara terpisah, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku sempat mendapat informasi mengenai adanya unjuk rasa yang bertujuan untuk menduduki Gedung DPR pada tanggal 25 November 2016. Unjuk rasa ini diperkirakan masih terkait dengan kasus dugaan penisaan agama Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Bahkan Tito juga mengaku mendapat informasi adanya agenda politik lain, yakni rapat-rapat yang mengarah pada upaya makar.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

"Ada upaya-upaya rapat-rapat yang sudah kami pelajari dengan agenda politik lain. Di antaranya adalah upaya melakukan makar. Bila itu terjadi, kami lakukan tindakan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku," kata Tito di Mabes Polri. (ase)

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024