Ribuan Warga Semarang Ikuti Kirab Keberagaman

Wali Kota Semarang dan Ketua Umum Taruna Merah Putih, Maruarar Sirait
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Ribuan warga Kota Semarang, Jawa Tengah, berkumpul bersama mengikuti kegiatan kirab keberagaman di kawasan Jalan Pemuda, Semarang, Minggu, 20 November 2016. Mereka datang dengan memakai sejumlah atribut yang melambangkan keberagaman Indonesia.

M Kece Dituntut 10 Tahun Penjara

Kirab budaya ini digelar dengan mengambil tema 'Pancasila Rumah Kita'. Acara yang mayoritas diikuti para pemuda itu dipimpin lagsung Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan Ketua Umum Taruna Merah Putih, Maruarar Sirait.

Mereka yang mengikuti acara ini merupakan perwakilan seluruh organisasi masyarakat yang ada di Kota Semarang. Tak cuma itu, sejumlah komunitas lintas etnis dan lintas hobi juga turut serta bergabung.

Marak Kasus Penistaan Agama di Pakistan, Perempuan Muda Divonis Mati

Ribuan orang dengan memakai kostum lintas etnis itu berjalan melintasi jalan-jalan protokol di Kota Semarang, mulai dari depan Balaikota Semarang di Jalan Pemuda Kota Semarang sampai Jalan Pahlawan Kota Semarang.

Hendrar mengatakan, acara yang diinisiasi oleh Taruna Merah Putih itu digelar untuk merawat Kebhinekaan yang ada di Indonesia. Apalagi, Kota Semarang selama ini dikenal sebagai kota paling toleran di Indonesia.

Ferdinand Hutahaean Tulis Surat Permohonan Maaf dari Penjara

"Kalau saudara kita di luar sana masih mempersoalkan soal SARA, maka melalui kegiatan ini kami warga Kota Semarang justru ingin menunjukkan bahwa keberagaman itu indah," tutur Hendrar yang juga Ketua Taruna Merah Putih Jawa Tengah itu.

Sementara, Maruarar Sirait menyampaikan rasa kagumnya terhadap toleransi dan keberagaman yang selama ini dijalin warga Semarang. Menurutnya, kirab yang dimotori pemuda Semarang itu menunjukkan komitmen penting terhadap Indonesia yang dilandasi oleh Pancasila.

"Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Karena demo diperbolehkan tetapi juga negara hukum sehingga boleh menyampaikan pendapat tetapi tidak boleh anarkis," jelasnya.

Saiful, salah satu peserta kirab megaku sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Pria 29 tahun itu menyebut kegiatan kirab budaya ini akan semakin menyatukan warga Semarang yang dikenal dengan toleransinya.

"Saya sangat apresiasi sekali. Apalagi Wali Kota juga ikut turun langsung ke jalan bersama dengan kami semua," ujar warga Semarang Barat itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya