Ide Ridwan Kamil Rekrut 500 Orang Atasi Begal Dinilai Keliru

Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjajaran, Muradi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Suparman

VIVA.co.id – Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjajaran, Muradi, menilai rencana Wali Kota Bandung Ridwan Kamil membentuk ratusan petugas keamanan di jalan untuk menangani begal merupakan langkah yang keliru.

Santri di Cikupa Tangerang jadi Sasaran Kawanan Begal Sadis, Tangan dan Kepala Dibacok

Dia menyarankan, lebih baik Pemerintah Kota Bandung mengoptimalkan aparat penegak yang ada, yaitu membentuk satuan tugas (Satgas) dari unsur kepolisian, TNI, dan Satpol PP.

"Kalau dengan perekrutan baru, biayanya akan lebih besar. Nanti publik harus secara rutin diedukasi dan memakan biaya yang besar. Kalau pembentukan Satgas, kan polisi, TNI, dan pemerintah sudah digaji, tinggal nanti diberi intensif saja," kata Muradi di Bandung, Sabtu, 19 November 2016.

Sekda Ema Sumarna Mengundurkan Diri Usai Jadi Tersangka Suap Bandung Smart City

Muradi mengatakan, untuk pengamanan, terdapat dua mekanisme utama yakni ketentraman dan ketertiban (trantib) dan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Trantib ranahnya Satpol PP, Kamtibmas ranahnya kepolisian. Kalau bisa, ditambah dengan komandan teritorial dari TNI. Kalau ketiga itu disatukan akan luar biasa. Ketimbang bikin baru yang cost-nya akan jauh lebih tinggi," katanya.

Anggota Dishub Ditampol Mangkuk Bubur Ayam Usai Negur Parkir Sembarangan

Muradi menilai, jika ada kesepakatan antar tiga institusi itu, Satgas tersebut diberlakukan saat angka kriminalitas di Kota Bandung mengalami peningkatan. "Kriminalitas itu kan ada siklusnya. Kadang tinggi kadang rendah. Jadi Satgas ini bisa diaktifkan pada kondisi saat kriminalitas di jalan meningkat," jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung akan merekrut 2.000 pekerja harian lepas untuk mengatasi segudang persoalan di Kota Bandung. Dari jumlah itu, 500 di antaranya akan ditugaskan membantu kepolisian menjaga kondusivitas Kota Bandung pada malam hari.

Selain bertujuan untuk meningkatkan pelayanan, hadirnya 500 petugas keamanan itu diharapkan jadi solusi terhadap isu kejahatan pada malam hari yang belakangan marak terjadi di Bandung.

"Sekitar 500 orang dari 2.000 lowongan untuk penjagaan keamanan di malam hari. Untuk menghadapi isu-isu begal, keamanan dan lain-lain," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin, 7 November 2016.

Para petugas keamanan itu, kata Emil, nantinya akan ditempatkan di titik yang dianggap masyarakat rawan kejahatan.

"Kami akan mendukung tugas kepolisian dengan menempatkan 500 petugas baru ditempatkan titik-titik yang dilaporkan warga mengalami kerawanan," terangnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya