Deddy Mizwar: Ahok Harus Ditahan

Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.
Sumber :
  • VIVA/Suparman

VIVA.co.id – Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, menyatakan proses hukum yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, harus memberikan efek jera. Sehingga semua sikap dan tindakan yang mengarah pada potensi penistaan agama tidak terulang.

Deddy Mizwar Anggap Sebutan Prabowo "Presiden Gemoy" demi Pemilu Riang Gembira

Apalagi dalam perjalanan proses hukum penistaan agama yang menjerat Ahok ini berdampak wibawa umat Islam terlecehkan.

"Belum apa-apa umat Islam dibilang barbar, dikatakan umat Islam disogok Rp500 ribu supaya demo 4 November. Ini kan penghinaan," kata Deddy Mizwar di Gedung Sate Kota Bandung Jawa Barat, Jumat, 18 November 2016.

Cerita Deddy Mizwar Bikin Film Religi Tanpa Pandang Untung dan Rugi

Wagub yang juga aktor kawakan ini meminta Polri meninjau ulang keputusan tidak menahan Ahok setelah ditetapkan sebagai tersangka. "Kitabnya dihinakan, umatnya dihinakan juga. Ya harus (ditahan). Karena makin lama, makin menyakiti umat Islam," ujar pria yang akrab disapa Kang Demiz ini.

Menurutnya, pasca penetapan tersangka kepada Ahok, opini yang menjatuhkan derajat agama Islam terus bermunculan. Oleh karena itu,Deddy mengatakan penahanan terhadap Ahok harus disegerakan.

8 Artis yang Menjadi Pejabat Daerah, Ada yang Dibekuk KPK hingga Mengundurkan Diri

"Cegah ke luar tahanan maksudnya, bukan cegah ke luar negeri. Saya setuju untuk dicekal. Karena sekarang sudah menghina umat Islam. Saya umat Islam," ujar Kang Demiz.

Dia menambahkan, fenomena penistaan agama oleh Ahok diharapkan menjadi atensi pemerintah pusat dan Polri agar menuntaskan proses hukum dengan adil.

"Saya disumpah dengan Alquran. Alquran jadi pegangan saya untuk menjalankan tugas ini. Kalau Alquran dihinakan, tidak ada pembelaan dari negara, saya bekerja untuk negara yang mana? Saya lebih baik kehilangan jabatan daripada kehilangan iman saya," tegas pemeran Jenderal Naga Bonar ini. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya