Gempa Guncang Yogyakarta, Warga Panik

Ilustrasi/Seismograf merekam getaran gempa.
Sumber :
  • Antara/ Rudi Mulya

VIVA.co.id – Gempa bumi berkekuatan 5,3 skala richter (SR) kembali mengguncang Yogyakarta, Jumat, 18 November 2016, pukul 09.19 WIB. Gempa itu sempat membuat panik warga Yogyakarta yang baru beraktivitas. 

MUI: Salat Id yang Dilakukan Jemaah Aolia Tak Sesuai Syariat Islam

"Gempa pagi ini paling kuat dirasakan dibandingkan gempa beruntun yang dirasakan warga dalam beberapa hari terakhir ini," ujar Ngadiman, warga Dusun Gunungan, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Saat gempa terjadi, Ngadiman mengaku sedang menonton televisi. Seketika kursi langsung bergoyang dan terdengar suara dari atap rumah. "Suara seperti kayu dan genting digerakkan. Namun berlangsung tidak lama," katanya.

Sosok Pemimpin Jemaah Aolia Gunungkidul yang Ngaku Telponan Sama Allah

Warga lain, kata Ngadiman, sempat memukul tiang telepon pertanda bahaya. "Tadi saya keluar rumah sempat mendengar tiang telepon dipukul-pukul tanda bahaya," ujarnya.

Yuwono, warga Playen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, juga terkejut dengan gempa yang berlangsung pagi ini. Meski sempat membuat terkejut namun beberapa saat kemudian aktivitas kembali normal. "Sudah tiap hari merasakan gempa," kata Ngadiman.

Jemaah Aolia Gunungkidul Gelar Salat Idul Fitri Hari Ini, Tak Ada Gema Takbir

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa berpusat di 93 kilometer barat daya Gunung Kidul dengan kedalaman 10 kilometer tersebut tidak menimbulkan tsunami. (ase)

Sosok pemimpin Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo (Mbah Benu)

Klarifikasi Pimpinan Aolia Mbah Benu Soal Pernyataan Telepon Allah: Itu hanya Istilah

Pimpinan Masjid Aolia KH Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo (Mbah Benu) angkat bicara terkait pernyataannya yang mengaku ‘telpon Allah’ untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri

img_title
VIVA.co.id
9 April 2024