- ANTARA FOTO/Amirulloh
VIVA.co.id – Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Hendri Lokra, mengimbau kepada seluruh umat Kristiani di seluruh Indonesia agar tidak terprovokasi dengan berbagai aksi teror yang terjadi belakangan ini.
Hal itu disampaikan Hendri menyikapi aksi pelemparan bom molotov yang dilakukan kelompok terduga teroris di Gereja Oikumene, Samarinda Kalimantan Timur pada Minggu 12 November 2016.
"Kami menghimbau kepada semua umat kristen supaya tetap tenang dan menyerahkan kasus ini kepada proses hukum," kata Hendri Lokra di sela-sela Aksi Nyalakan Lilin untuk korban penyerangan bom Gereja Oikumene yang diselenggarakan Forum Kebhinekaan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin malam 14 November 2016.
Bagi PGI, lanjutnya, kekerasan bukan pilihan yang tepat untuk menyelesaikan masalah, oleh karena itu ia mengecam segala bentuk kekerasan yang terjadi di Indonesia, terlebih lagi kekerasan yang mengatasnamakan agama.
"Kami sangat prihatin, apalagi korban lebih banyak kepada anak-anak. Kami berdoa supaya korban-korban dan keluarganya diberikan kekuatan," ujarnya.
Lebih jauh lagi, Ia berharap pemerintah dapat mengusut tuntas berbagai aksi teror yang terjadi di Indonesia. Ia pun berharap kasus teror Gereja di Kalimantan Timur adalah aksi teror yang terakhir terjadi di Indonesia.
"Karena kita percaya kepada proses hukum yang terjadi di negara ini dan kita mendorong agar pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo dan Wakilnya Jusuf Kalla untuk segera melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan konstitusi. Jangan ada satu orang pun di republik ini yang melampui hukum," kata dia.