Juhanda Pelaku Teror di Samarinda Belajar Bom di Aceh

Tim Gegana Polda Kalimantan Timur melakukan pemeriksaan usai ledakan bom di Gereja Oikumene Samrinda Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Amirulloh

VIVA.co.id – Kepolisian Republik Indonesia mengungkapkan bahwa Juhanda, tersangka pelaku teror bom di Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur, belajar merakit bom sejak lama. Diduga kuat, mantan narapidana teroris itu berguru dengan almarhum Dulmatin di wilayah Aceh.

Sosok Perwira Polisi yang Tangani Kasus Bom Buku hingga Kehilangan Tangan Kiri

Dulmatin merupakan salah satu anggota teroris yang terlibat di Bom Bali pada tahun 2002 dan sejumlah kegiatan terorisme tingkat internasional. Dul Matin tewas pada tahun 2010 dalam sebuah penggerebekan di wilayah Pamulang Tangerang Selatan.

"Kalau dilihat dari waktunya grupnya Dulmatin," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, Senin 14 November 2016.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Sayangnya, Boy enggan merinci lebih jauh perihal sepak terjang Juhanda dalam pergerakan terorisme tersebut. Boy hanya memastikan bahwa mantan buruh bangunan itu kini sedang diperiksa intensif.

Di bagian lain, Boy menyebut terkait ledakan di Samarinda, pihaknya juga telah mengamankan 15 orang. "Saat ini proses pemeriksaan terhadap mereka yang dicurigai diupayakan dalam 7X24 jam. Nanti ditentukan apakah sebatas saksi atau memberikan perbantuan kepada yang bersangkutan," katanya.

Cerita Tito Karnavian Jadi Incaran Utama Teroris Tahun 1999, Wiranto dan Gories Mere Juga

Kemudian, dari hasil penggeledahan yang dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di sejumlah tempat, ditemukan beberapa dokumen milik Juhanda. Seperti alat komunikasi telepon seluler dan laptop.

"Sedang dipelajari dan penelusuran terhadap dokumen di dalamnya. Beberapa barang pribadi milik yang bersangkutan juga diamankan," katanya.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya