- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar menegaskan bahwa perbuatan yang selama ini didakwakan kepadanya tidak pernah terjadi. Meskipun demikian, Antasari mengaku mau tak mau harus menghormati proses hukum.
"Saya mantan penegak hukum, harus taat kepada hukum. Apa keputusan hakim jadi saya harus jalani. Biar ke depan enggak ada yang menentang hukum," kata Antasari di rumahnya di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis 10 November 2016.
Namun Antasari juga berharap bisa mengajukan rehabilitasi. Antasari menaruh harapan kepada Presiden Joko Widodo melalui grasi dan lalu rehabilitasi tersebut.
"Tergantung nanti Presiden yang sekarang, (permohonan grasi) sudah di tangan dia, menurut Mahkamah Agung," ujar Antasari.
Antasari saat ini berstatus bebas bersyarat dan harus melapor secara berkala. Dengan status tersebut, Antasari tidak bebas secara penuh.
"Kalau grasi itu diberikan, apakah pengurangan atau penghapusan, bersyarat saya jadi hilang. Nah bebas bersyarat saya tidak bisa mengajukan rehabilitasi. Tapi dengan grasi, bila dikurangi dan diampuni, saya bisa mengajukan rehabilitasi," kata Antasari.
Antasari Azhar telah mendapatkan pembebasan bersyarat terhitung sejak 10 November 2016 ini. Saat ditanya rencana Antasari untuk kembali ke KPK, dia menjawab lebih santai.
"Kalau diminta kembali ke KPK, saya akan rundingkan dulu sama istri karena bagaimana pun ketika saya di dalam, beliau (istri) di luar mengurus anak cucu. Saya akan berunding dulu," kata Antasari di rumahnya di Kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
Antasari mengatakan sebelumnya dia tidak pernah meminta izin istrinya bahkan ketika mendaftar menjadi calon Ketua KPK dahulu. Namun saat ini dia memandang penting restu dari keluarga itu.
