Hasyim: Tak Ada yang Mampu Menggerakkan Massa 4 November

Mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id - Mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi, mengkritik pernyataan sebagian kalangan yang menyebut ada orang atau kelompok yang mendalangi serta mendanai demonstrasi 4 November 2016.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

Hasyim meyakini, tak ada seorang pun atau kelompok mana pun yang sanggup menggerakkan ratusan ribu orang untuk berunjuk rasa di Jakarta dan daerah-daerah lain. Tak ada pula orang yang mampu membiayai massa yang sedemikian besar untuk serentak berdemonstrasi dengan tuntutan yang sama.

“Tidak perlu dicari dalangnya, provokator, atau siapa yang membayar, karena provokator dan bayaran setingkat apapun tidak akan mampu menggalang kekuatan tersebut," kata Hasyim melalui keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id pada Rabu, 9 November 2016.

Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

Massa pengunjuk rasa itu, kata Hasyim, digerakkan satu kekuatan tunggal, yakni energi spritual; pengaruh Alquran. Setiap peserta demonstrasi merasa terpanggil nuraninya untuk membela kitab suci Alquran. Massa merasa tak terima dengan ucapan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang dianggap menistakan kitab suci mereka.

"Kedahsyatan energi Alquran tersebut hanya bisa dimengerti, dirasakan dan diperjuangkan oleh orang yang memang mengimani Alquran. Tentu sangat sulit untuk diterangkan kepada mereka yang tidak percaya kepada Alquran, berpikiran ateis, sekuler, dan liberal," katanya.

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor yang Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif

Hasyim, yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden, mengingatkan demonstrasi itu awalnya berjalan tertib dan damai. Lalu ada sebagian kecil massa yang memprovokasi sehingga terjadi kericuhan.

Dia meragukan massa menghendaki atau berniat seperti itu karena mereka berunjuk rasa dengan satu tuntutan, yaitu mendesak aparat penegak hukum mengusut dugaan penistaan agama oleh Ahok.

Provokator yang memicu kericuhan, kata Hasyim, bukan yang menggerakkan atau mendanai massa. "Mereka menempel gelombang besar untuk kepentingannya, bukan kemampuan menciptakan gelombang itu sendiri," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya