Fahri Hamzah: Sekarang Tak Seperti Orba, Apa-apa Ditunggangi

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fahri Hamzah menilai, kalimat Presiden Joko Widodo, merupakan kalimat yang paling mungkin mengganggu stabilitas politik. Hal ini, terkait dengan tudingan Presiden soal adanya aktor yang menunggangi demo 4 November 2016.

Sindir PKS, Fahri Hamzah: Pradi itu Korban Terakhir

"Presiden anggap ada rivalitas, ada kelompok yang ingin manfaatkan situasi untuk kepentingan mereka. Jangan sederhanakan masalah. Sekarang ini masyarakat terbuka, tidak seperti dulu zaman orba (orde baru). Zaman Orba dulu, orang kalau ada apa-apa, ditunggangi," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Selasa 8 November 2016.

Ia menambahkan, sekarang ini orang sudah membawa kamera. Saat ada aksi akan diketahui berapa banyak yang datang dan dari mana. Apalagi, orang saat ini juga merekam dirinya sendiri saat aksi.

Jokowi Marah hingga Ancaman Reshuffle, Salah Siapa?

"Siapa dia, harus disebut. Presiden tak boleh menuduh dan menciptakan isu menggelinding di tengah masyarakat dan jadi sumber saling curiga. Presiden harus tinggalkan wilayah murni simbolik. Harus konkret," kata Fahri.

Ia menjelaskan, secara konkret, seharusnya saat demo 4 November lalu, Presiden menjamu 25 orang pendemo yang dijanjikan dan dengarkan pikiran mereka.

Fahri Hamzah: Aksi Sujud Risma Bukti ada Masalah Penanganan Corona

"Presiden dengan kata-kata yang bijak, bisa katakan dia tak ada hubungannya dengan Ahok, tidak akan lindungi siapa pun yang langgar hukum, jamin proses hukum transparan, adil, imparsial. Itu akan datangkan kepuasan langsung pada mereka yang punya aspirasi," kata Fahri.

Sebelumnya, usai aksi unjuk rasa pada Jumat 4 November 2016, yang menuntut proses hukum atas dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahja Purnama, tengah malam itu juga Presiden menyampaikan keterangan persnya.

Presiden menyebut, ada aktor politik yang menunggangi aksi jutaan umat Islam yang awalnya berlangsung damai dan tertib, namun berakhir ricuh. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya