VIVA.co.id – Bisnis e-commerce semakin berkembang pesat di Indonesia. Bisnis yang cukup menentukan dalam perubahan situasi industri logistik global ini masih membutuhkan perhatian untuk dapat tumbuh dengan maksimal di Indonesia. Di antaranya adalah dengan lokasi tempat penyimpanan barang toko-toko virtual yang saat ini berkembang di Indonesia.
Dalam keterangan yang diperoleh saat pelaksanaan JILSE 2016 di Bulan Oktober, Lis Sutjiati Staf Ahli Direktur Jenderal Aplikasi Informatika mengatakan ada beberapa hal yang cukup menghambat pertumbuhan e-commerce di Indonesia, meskipun potensi Indonesia sangat besar. Salah satunya adalah biaya logistik yang cukup tinggi, dan waktu pengiriman yang cukup lama.
“Untuk mendukung perkembangan e-commerce di Indonesia, pemerintah akan mencanangkan beberapa program di antaranya adalah pembangunan tol laut yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Harapannya dengan dibangunnya jalur tersebut dapat mempermudah pengiriman logistik ke seluruh wilayah Indonesia. Selain pembangunan jalur pengiriman barang, juga akan dibangun jaringan komunikasi dan internet dengan kecepatan tinggi di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Trian Yuserma, Deputi General Manager JNE Express turut mengungkapkan pendapatnya, bahwa menurutnya dengan bisnis e-commerce yang semakin berkembang, pemerintah diharapkan dapat menyiapkan fasilitas impor-ekspor yang memudahkan pelaku usaha. Fasilitas PLB yang dikeluarkan Bea Cukai tentunya akan sangat membantu dan berpotensi membuat Indonesia menjadi gateway ASEAN.
Dalam kesempatan tersebut Trian juga mengungkapkan bahwa PLB dibutuhkan di lokasi-lokasi remote di Indonesia.
“PLB dibutuhkan di kota-kota seperti Pontianak, atau Kupang karena demand cukup banyak di sana, jika harus menunggu pengiriman dari Pulau Jawa, tentunya akan memakan waktu lama. Short mile delivery adalah platform e-commerce yang akan meningkatkan perdagangan di era ini,”ujarnya. (webtorial)