Wapres JK: RI Sudah Tangkap Lebih dari 900 Teroris

Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Sidang Umum Interpol di Nusa Dua Bali
Sumber :

VIVA.co.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berkesempatan membuka Sidang Umum Interpol ke-85 yang digelar di Nusa Dua, Bali, 7-10 November 2016. Pada kesempatan itu, JK menyebut tugas kepolisian belakangan ini menghadapi masalah yang semakin rumit.

JK Ingatkan Umat Introspeksi Diri Sambut Ramadhan

JK berharap pertemuan yang dihadiri ratusan delegasi ini bukan seremonial belaka, akan tetapi merupakan wujud konkret dalam mengamankan komunitas dunia, sebagai tujuan bersama guna menjamin semua resolusi yang telah disetujui secara efektif.

Sebab, tatanan dunia yang berkembang semakin cepat, harus direspons cepat. Termasuk dengan penanggulangan terorisme yang merupakan kejahatan luar biasa. JK meminta forum negara Interpol perlu meningkatkan kerja sama yang lebih menitikberatkan pada bidang informasi intelijen.

JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk Dalam Sejarah di Indonesia

"Sebab, tanpa hal itu kita akan mengalami kesulitan mengungkap aksi mereka, baik secara nasional maupun global," kata Wapres Jusuf Kalla, Senin 7 November 2016.

Wapres menyampaikan ucapan terima kasih kepada negara-negara yang telah menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman dan transfer teknologi modern guna mendeteksi jaringan teroris.

JK Sebut RI Bayar Cicilan Utang Sampai Rp 1.000 Triliun per Tahun, Ini Respons Sri Mulyani

Dalam forum itu, JK menyampaikan pencapaian Polri yang telah mendapat pengakuan dari banyak negara di dunia atas keberhasilan mengatasi terorisme, kendati belum secara keseluruhan tindakan radikalisme, terorisme, dan ekstremisme dapat diberantas.

Sebab, dengan perkembangan teknologi informasi yang makin canggih ini, telah menyebabkan penyebaran propaganda paham radikalisme, ekstremisme, dan kekerasan menjadi lebih cepat. Tak ada satu negara pun imun dari aksi serangan terorisme.

"ISIS merupakan salah satu contoh di mana Indonesia juga tidak imun terhadap kondisi tersebut. Kita telah menahan lebih dari 900 teroris. Maka kebutuhan penting adalah menjalin kerja sama antarnegara-negara Interpol, khususnya negara yang telah terkena dampak dari pergerakan ISIS," paparnya.

JK menyebut, pengungkapan kejahatan terorisme menjadi tanggung jawab dan prioritas utama semua pihak. Menurut JK, untuk memerangi terorisme harus dilakukan dengan pengembangan kapasitas penegak hukum.

"Kita dapat memainkan peran signifikan untuk berkontribusi terhadap perdamaian dunia," ucap JK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya