Habib Rizieq: Tidak Ada Kesepakatan di Istana

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab
Sumber :
  • bayu januar/VIVA

VIVA.co.id – Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Syihab berang dengan pemberitaan media massa yang menyebut aksi unjuk rasa damai 4 November sebagai aksi anarkis. Ia, bahkan menyebut, aksi yang meminta pemerintah menahan Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok adalah aksi damai yang ditembaki polisi anarkis.

Harapan Prabowo Jelang Penetapan Presiden-Wakil Presiden Terpilih 2024 di KPU

"Saya ingin menyampaikan judulnya aksi kemarin, adalah aksi damai yang ditembaki polisi anarkis," kata Rizieq dalam konfrensi pers di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu 5 November 2016.

Ia pun menuding, Presiden Joko Widodo telah melakukan pembohongan. Hal tersebut, terkait dengan kesepakatan antara pemerintah dan utusan para pengunjuk rasa, terkait tuntutan mereka.

Gerindra sebut Bakal Ada Banyak Pertemuan Usai Prabowo Jadi Presiden Terpilih

"Presiden Jokowi telah melakukan kebohongan tentang kesepakatan antara Istana dan peserta aksi. Itu tidak pernah ada. Yang benar, memberikan tawaran dari Istana sebagai solusi apa yang diinginkan, tetapi peserta aksi menolaknya," ujarnya.

Dalam unjuk rasa tersebut, kata Rizieq, kesepakatan belum terjadi. Sebab, saat dialog sedang berlangsung, utusan para pengunjuk rasa, yaitu Ustad Arifin Ilham masih dalam melakukan dialog.

4.266 Personel Gabungan Kawal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

"Ketika negosisasi masih berlangsung, tetapi sudah ada tembakan-tembakan. Jadi, belum ada kesepakatan. Presiden adalah pemimpin, jangan mengajarkan kebohongan," tegasnya.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa yang awalnya damai, berubah menjadi kericuhan pecah. Massa demonstran melempari barikade petugas keamanan dengan botol, kayu, dan batu hingga petasan.

Selain melempari petugas, massa yang diduga dari Himpunan Mahasiswa Islam, juga membakar kayu dan benda-benda yang ada. Bahkan, mobil polisi menjadi korban dan terbakar. Kepolisian pun memaksa massa mundur dengan melepaskan gas air mata. Namun, massa sempat merengsek naik dan akhirnya kericuhan mereda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya