Ibu Iriana, Kemenkes & Dinkes Blusukan ke Pasar Petisah

Pekan Deteksi Kanker di Medan Ramai Dikunjungi Warga Medan
Sumber :

VIVA.co.id – Penyakit kanker pada perempuan yang paling banyak diidap adalah jenis kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks). Bahkan, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara yang paling banyak menderita kanker serviks.
 
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, tahun 2015, kanker leher rahim atau kanker serviks menduduki peringkat kedua sebagai kanker yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Prevalensi penyakit kanker cukup tinggi. Prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1.4 per 1.000 penduduk, atau sekitar 347.000 orang.

Kemenkeu, Kemenhub, Kemenkes, dan Bank Mandiri Berkolaborasi Pangkas Transaksi di Pelabuhan

Di Provinsi Sumatera Utara, hingga tahun 2016 sebanyak 130.025 orang (7 persen). Di Kota Medan sampai dengan tahun 2016 tercatat 2.493 orang yang telah diperiksa Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan  Pemeriksaan Payudara Klinis (Sadanis) dengan hasil temuan 110 IVA positif.

Mengetahui fakta tersebut, Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo, Ibu Mufidah Jusuf Kalla, didampingi Sekretaris Jenderal Kemenkes RI dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes blusukan ke Pasar Petisah Medan, Sumatera Utara. Ibu Negara beserta rombongan terjun langsung pada pelaksanaan Pekan Deteksi Kanker pada Perempuan di Kota Medan, yang dilakukan Rabu 2 November 2016.

Lebih dari 5 Ribu Kasus Flu Singapura Dilaporkan di Indonesia

Pekan Deteksi Kanker mencakup pemeriksaan IVA dan Sadanis. Pada kesempatan tersebut sebanyak 500 pengunjung perempuan di Pasar Petisah Medan berkesempatan untuk melakukan deteksi kanker serviks melalui IVA dan Sadanis di enam tenda yang telah disediakan.  

Pelaksanaan tes IVA dan Sadanis dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas di Kota Medan. Selain itu, pada kesempatan yang sama juga dilakukan pemasangan implant KB bagi 300 perempuan di tiga unit mobil pelayanan KB milik BKKBN.

DPR Kritisi Kenaikan Kasus DBD, Banyak Warga Tak Dapat RS

Kegiatan Ibu bersama bersama ibu-ibu yang tergabung ke dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) ini merupakan tindak lanjut dari Pencanangan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan oleh Ibu Negara di Kulon Progo pada 21 April tahun lalu.

Gerakan tersebut dilakukan secara serentak di sejumlah puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia, antara lain meliputi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.

Hal ini menunjukkan dukungan nyata Ibu Negara terhadap program nasional Kemenkes RI dalam pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia.

Prevalensi kanker di Indonesia perlu dicermati dengan tindakan pencegahan dan deteksi dini yang dapat dilakukan difasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) seperti klinik, Puskesmas, dan rumah sakit.

Kasus kanker yang ditemukan pada stadium yang masih dini bila didukung dengan mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat akan memberikan tingkat kesembuhan tinggi dan harapan hidup yang lebih lama. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk melakukan deteksi dini, utamanya dalam hal ini bagi perempuan diharapkan melakukan pemeriksaan rutin dan secara berkala sebagai upaya pencegahan dan deteksi kanker. Kesadaran untuk deteksi dini kanker ini perlu digugah.

Masyarakat tidak perlu khawatir, karena seluruh Puskesmas di Kota Medan sudah mampu melaksanakan pemeriksaan IVA dan Sadanis.

Dan yang lebih menggembirakan, pelaksanaan tes IVA dan Sadanis di Puskesmas telah didukung oleh jaminan kesehatan nasional (JKN) dengan menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau tanda peserta BPJS Kesehatan. Masyarakat yang telah menjadi peserta JKN bisa mendapatkan keuntungan berupa pelayanan pemeriksaan deteksi dini IVA tanpa dipungut biaya.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021)5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya