Dikira Boneka, Bayi Korban Kapal Karam Dibiarkan Mengapung

TNI dan Polri memegang Jasad bayi korban kapal karam
Sumber :
  • VIVA.co.id / Berton Siregar (Batam)

VIVA.co.id – Suasana pencarian korban kapal tenggelam yang mengangkut TKI ilegal dari Johor Bahru, Malaysia, tujuan Pelabuhan Tikus di Nongsa, Batam, pada Rabu 2 November 2016, tiba tiba berubah menjadi haru.

Polisi Temukan 2 Mayat Pekerja Konstruksi Korban Runtuhnya Jembatan Baltimore

Itu terjadi ketika mayat ke empat yaitu seorang bayi mungil berjenis kelamin laki-laki diturunkan oleh anggota kepolisian Polairud Polda Kepri, dari atas kapal patroli XXXI-28 - 2003, yang disambut langsung oleh Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Erlangga.

Melihat tubuh bayi yang kaku dan tak bernyawa ini, spontan Erlangga menyambut dengan kedua tangannya dan langsung menangis, sambil berucap innalillahi wainnailahi rojiun.

6 Orang Hilang usai Runtuhnya Jembatan Baltimore Diduga Tewas, Pencarian Dihentikan

"Sedih melihat bayi ini, kita juga punya anak kecil, apalagi meninggal dengan kejadian begini," ujarnya sambil bercucuran air mata.

Tidak lama, jasad bayi berpakaian kaus dan memakai jaket dan kaos kaki tersebut, dimasukkan ke kantong jenazah berwarna kuning milik Inafis Polda Kepri, untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri.

Kapal yang Tabrak Jembatan Baltimore Pernah Terlibat Tabrakan di Pelabuhan Belgia pada 2016

Menurut salah seorang anggota Polairud yang ikut dalam pencarian korban kapal tenggelam, mereka tidak menyangka kalau bayi tersebut adalah manusia, mengingat korban bersama dengan tumpukan sampah yang hanyut terbawa arus.

"Kami sudah dua kali lewat dari arah itu, tak menyangka korban adalah manusia, karena teman- teman di dalam kapal malah bilang itu boneka, masa bayi," katanya.

Namun setelah diangkat ternyata benar adanya, jenazah ditemukan dari seorang jenazah perempuan dewasa yang diduga adalah orangtua bayi. Kedua jenazah diangkat ke Pantai Nongsa Point, untuk dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri.

Hingga saat ini, 18 mayat sudah ditemukan, sementara 39 korban selamat masih dalam tahap penyembuhan karena masih syok dan banyak minum air laut. Sisanya 44 orang korban belum ditemukan, termasuk 4 bayi lainnya dan masih dalam pencarian oleh pihak Basarnas, Polri, TNI, dan juga nelayan sekitar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya